Mensos RI Tinjau Longsor di Cibadak Sukabumi, 69 Unit Rumah Terancam

Menteri Sosial RI Tri Rismaharini
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini, saat meninjau longsor yang merusak belasan rumah penduduk di Kampung Cibatu Hilir, RT 01 l/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi

SUKABUMI – Bencana tanah longsor yang merusak belasan rumah dan mengancam puluhan rumah penduduk di Kampung Cibatu Hilir, RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, telah menyita perhatian semua kalangan.

Kali ini, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini atau Risma langsung turun gunung untuk meninjau sekaligus memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana alam tersebut. Diantaranya, tenda darurat, sembako dan lainnya pada Kamis (25/01) pagi.

Bacaan Lainnya

“Jadi yang pertama tadi disampaikan, bahwa bukan hanya 12 rumah yang rusak akibat bencana longsor itu, tapi ada sekitar 69 unit rumah yang terancam. Nah, itu masih membutuhkan penelitian, apakah itu masih layak atau apakah mereka tinggal di situ,” kata Risma pada Kamis (25/01).

Apabila dibutuhkan penelitian, sambung Risma, maka nanti mereka layak atau tidak tinggal di wilayah tersebut. Hal ini, menurutnya membutuhkan waktu yang cukup panjang. “Nah, waktu yang cukup panjang itu, maka kita harus prepare-nya untuk kesiapan mereka tinggal di tempat sementara ini agak panjang,” tandasnya.

Sebab itu, ia mengaku sudah mengatur bersama Sekda dan Wakapolres serta Dandim, Kepala Desa hingga Camat bahwa, semuanya harus mempersiapkan hal tersebut, untuk jangka yang panjang. Ini dilakukan agar saat mereka belum mendapatkan hunian tetapnya. Maka, mereka bisa beristirahat dengan nyaman.

“Tadi kan ada yang sakit juga, kemudian ada lansia juga. Maka dari itu, saya minta dipisahkan, karena kalau campur dengan anak-anak nanti ramai yang sakit, juga ikut stres gitu nambah sakit. Kemudian yang lansia gak bisa istirahat, maka kemudian saya minta nambah tenda,” timpalnya.

Untuk batas waktu pengungsian, Risma mengaku, hal tersebut nantinya akan disepakati dengan pemerintah daerah. “Iya, kalau ready-nya kapan ya kita cabut. Tapi kalau misalkan itu ya kita ga ada kalau kayak gini memang berat, karena itu mereka harus mendapatkan huntapnya, memang sepengalaman saya itu agak lama memang jadi saya ga ngomong ini perkara kemanusiaan ini,” imbuhnya.

Untuk itu, Risma mengatakan, akan melakukan diskusi terlebih dahulu terkait lokasinya. Meski demikian, dirinya mengaku akan menyiapkan tenda yang bisa menampung sekitar 69 KK. Maka dari itu, untuk tidur mereka dapat dipastikan aman.

“Sementara, untuk hujan harus dibetulin kan ada teman dari daerah teman. Seperti dari Tagana, TNI, Polri yang akan bantu untuk nangani itu,” bebernya.

“Sementara, untuk hunian tetapnya saya gak bisa nyampaikan sebetulnya. Karena itu, bukan kewenangannya Kemensos, nanti daerah bisa diskusikan dengan PU atau BNPB,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *