Libur Akhir Pekan di Pantai Palabuhanratu Sukabumi Pengunjung Sedikit, Satpol Airud Tetap Beri Himbauan

Satpol airud polres Sukabumi
Personel satpol airud polres Sukabumi saat memberikan himbauan pada wisatawan di pantai.

PALABUHANRATU – Meski pera pengunjung yang datang ke kawasan objek wisata pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi tidak terlalu banyak pada libur akhir pekan Minggu, (28/5).

Namun, jajaran kepolisian dari satuan polisi air dan udara polres Sukabumi tidak henti hentinya melakukan himbauan kepada para pengunjung yang datang ke setiap lokasi wisata pantai mulai dari Palabuhanratu hingga Cisolok.

Bacaan Lainnya

Kasatpol Airud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar mengatakan, hal diatas dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut terhadap para pengunjung yang datang ke kawasan objek wisata pantai dan melakukan aktivitas berenang.

“Hari ini, untuk tempat wisata yang ada di wilayah Palabuhanratu tidak terjadi lonjakan signifikan, ada sekitar 30 persen pengunjung yang datang dari kapasitas setiap lokasi wisata pantai,” ujar Tenda.

“Untuk situasi cuaca cukup cerah, angin normal, gelombang normal, hari ini dan hari kemarin sabtu untuk kejadian laka alhamdulillah nihil,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Tenda menekankan kepada para personelnya untuk jangan lelah dan lengah selalu memberikan himbauan kepada para pengunjung, pasalnya karakter ombak di pantai Selatan Palabuhanratu dan Cisolok serta wisata pantai lainnya sangat deras.

Dimana, kata Tenda berdasarkan cerita dan informasi dari para petugas dilapangan, baik Balawista, Sarda, Basarnas dan relawan lainnya terdapat istilah life clearn atau kondisi ombak dengan istilah sapu bersih ombak yang berdebur kedarat.

“Jadi si ombak ini mengendap dan dengan durasi waktu sangat singat kembalinya ombak ke laut itu zig zag tidak lurus, bisa kekanan dan kekiri itu sangat tarik sekali, kita dalam posisi kaki lutut kurang kuat itu bisa terjatuh, terlebih kalau kaget itu bisa terbawa arus,” jelasnya.

Terlebih, lanjut Tenda, meski saat ini cuaca normal, namun untuk wilayah pantai selatan saat terjadi cuaca ekstrim ketinggian gelombang laut bisa mencapai 6 sampai 7 meter.

“Kalau landai seperti sekarang itu ketinggian gelombang mencapai 2 sampai 2,5 meter, tapi itu tidak menjamin wlaau gelombang normal kejadian kecelakaan tidak terjadi, karena faktor utama gelombang tinggi atau naik dipengaruhi kencangnya angin juga, kalau kencang pasti langsung tiba tiba tinggi,” bebernya.

“Selain kita memberi himbauan secara langsung, face to face, kami juga beri pringatan zona dengan memasang rambu rambu dilarang berenang, kita pasang bendera merah, bahkan kita sampai membuat garis police line agar masyarakat tidak berenang,” tandasnya. (Ndi).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *