Dua Perahu Dihantam Ombak, Satu Nelayan Hilang di Muara Cikaso Sukabumi

DIEVAKUASI : Warga dan nelayan saat mengevakuasi seorang nelayan yang berhasil diselamatkan setelah dihantam gelombang di Muara Cikaso, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud pada Senin (13/06) siang. FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Kasus laka laut kembali terjadi di perairan lautan lepas Sukabumi Selatan. Kali ini, dua perahu jenis congkreng telah terbalik setelah dihantam ombak di pintu masuk atau mulut muara Cikaso Tegalbuleud, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuelud pada Senin (13/06) sekira pukul 10.45 WIB.

Ketua Ketua RT 32/RW 04 Kamoung Muara Indah, Desa Bunjasih, Tegalbuleud, Jeri Anggara kepada Radar Sukabumi mengatakan, peristiwa laka laut yang menyebabkan dua perahu nelayan terbalik ini, bemula saat salah satu perahu nelayan hendak pulang ke muara Cikaso Tegalbuleud setelah berlayar mencari ikan di perairan Lautan Lepas Selatan Sukabumi.

Bacaan Lainnya

“Namun, sewaktu di sungai Cikaso mereka terdampar atau kandas. Setelah itu, tehantam ombak,” kata Jeri kepada Radar Sukabumi pada Senin (13/06).

Sewaktu perahu nelayan terbalik, terdapat rekan nelayan lainnya yang melihat kejadian laka laut tersebut. Tidak berselang lama, mereka langsung membantu dua nelayan yang mengalami kecelakaan itu. “Di perahu yang terbalik ini, ada dua orang nelayan. Satu diantaranya bernama Abdul (25) asal warga Tegalbuelud,” ujarnya.

Saat digulung ombak, teman-teman dari nelayan itu langsung membantu dua nelayan ini. Namun, karena derasnya air sungai di muara Ciikaso, maka perahu lainnya langsung memberikan tambang untuk menarik dua nelayan tersebut. Namun tidak kuat menahan derasnya gelombang, sehingga dua perahu itu juga ikut terbalik atau terjungkal.

“Yang menolong dua nelayan yang terjungkal itu, ada lima orang. Namun, satu diantaranya ikut hanyut dan sampai sekarang belum tertolong sekira pukul 14.45 WIB atas nama Syahril (19). Sebenarnya dia itu, asli orang Palangpang Ciemas, namun sudah lama bermukim di Tegalbulued,” tandasnya.

Saat ini, warga dan petugas gabungan sedang melakukan penyisiran di sekitaran pantai untuk menemukan nelayan yang hilang setelah digulung ombak sewaktu menolong dua nelayan yang mengalami kecelakaan laut tersebut. “Selain itu, kami juga sedang proses evakuasi perahu yang terjungkal itu. Karena, posisinya masih di perairan. Kalau untuk panjang perahunya ada sekitar 1,20 meter,” bebernya.

Sementara itu, Kapolsek Tegalbuleud, Polres Sukabumi, AKP Deni Miharja mengatakan, pihaknya membenarkan soal kejadian nelayan yang mengalami laka laut di kawasan muara Cikaso Tegalbueud itu. “Akibat persitiwa ini, satu nelayan yang bernama Sahril masih belum ditemukan keberadaanya setelah tenggelam di muara Cikaso,” katanya.

Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi, peristiwa ini bemula saat pukul 10.45 WIB, kapal nelayan jenis KM Puteri Tunggal akan masuk ke dermaga atau panglerekan Muara Cikaso. Namun, tiba- tiba mesin kapal mati. “Kemudian dihantan ombak dan terbalik, setelah itu, kru kapal menyelamatkan diri diatas perahu yang terbalik,” ujarnya.

Sewaktu kejadian tersebut, rekan nelayan yang ada di darat segera melakukan upaya pertolongan dengan menggunakan Kapal KM 5 Kembar dengan di Nakhoda Rohman dan empat orang penumpang langsung menuju ke tengah laut untuk menyelamatkan dua orang nelayan yang mengalami kecelakaan itu. “Pada saat menuju ke tengah, KM 5 Kembar di terjang ombak yang cukup besar. Sehingga kapal hancur dan tenggelam,” ujarnya.

Kru Kapal berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian pantai, tetapi korban yang bernama Sahril tidak bisa menyelamatkan diri, sehingga korban hilang hingga saat ini tenggelam. “Upaya yang dilakukan, tim SAR gabungan dibantu relawan dan nelayan setempat melakukan pencarian terhadap korban yang hilang tenggelam,” paparnya.

Selain itu, petugas gaabungan juga membawa korban yang selamat ke Puskesmas Tegalbuled untuk mendapatkan penanganan medis. “Saat ini, tim SAR gabungan selain mencari satu orang korban, juga masih melakukan upaya penarikan KM Puteri Tunggal yang masih hanyut di tengah laut,” pungkasnya. (den/radar sukabumi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *