Bocah 8 Tahun Asal Sukajaya Sukabumi Tersiram Air Panas, Terkapar di Rumah Sakit

Tersiram-Air-Panas
Kondisi Bocah laki-laki berinisal AF saat mendapatkan perawatan medis di RSUD R Syamsudin SH, Selasa (26/4).

SUKABUMI — Bocah laki-laki berinisal AF (8 tahun) harus rela terbaring lemah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH, setelah tidak sengaja tersiram air panas saat menemani orang tuanya memasak.

Informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, insiden terjadi di Kampung Babakan Kiara, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi pada Minggu (24/4) lalu, berawal saat AF bermain botol yang berisi spirtus atau bensin di dapur.

Bacaan Lainnya

Namun, tiba-tiba api menyambar dari kompor karena kaget ibunya tida sengaja menyenggol air yang tengah dimasak hingga menyiram anaknya. “Jadi si anak itu lagi main dekat ibunya di dapur.

Nah karena si anak itu nggak tahu ada botol bekas yang isinya spirtus atau bensin. Waktu diambil karena kompor lagi nyala api langsung menyambar. Ibunya kaget jadi air yang dimasak kena anaknya,” ungkap Kepala Desa Sukajaya Deden Gunaefi kepada wartawan, Selasa (26/4).

Akibat kejadian tersebut, AFmengalami luka bakar dibagian wajah dan dada. Menurutnya, kejadian tersebut menjadi perhatian masyarakat, pasalnya belum pernah ada kejadian serupa.

Saat ini, korban dalam kondisi mengkhawatirkan karena harus mendapatkan penanganan khusus dokter bedah plastik.

“Intinya kepada masyarakat, anak-anak itu kalau bisa jangan mainannya memang sensitif terus harus ada pengawasan dari orang tua juga,” paparnya.

Dikonfirmasi terpisah, Dokter Umum bagian Humas RSUD R Syamsudin SH dr. Rizki Ramadan mengatakan, pasien anak luka bakar tiba pada Minggu (24/4) lalu sekitar pukul 21.30 WIB. Konsistensi luka bakar yang diderita bocah itu sekitar 13,5 persen.

“Luka bakar pada daerah muka, kemudian dada bagian depan. Itu kita lakukan tata laksana sesuai SOP di kami, sekarang bisa dikatakan stabil dan akan dilakukan penanganan lanjut oleh dokter spesialis,” ujarnya.

Ramdan menerangkan, penanganan medis yang dilakukan mulai dari pembersihan, kemudian rehidrasi, pemberian antibiotik hingga anti nyeri.

Rencananya, pasien akan ditangani oleh dokter bedah plastik dan akan menjalani operasi.

“Untuk sekarang pasien di ruang Teratai. Kemudian sekarang rencana ada tindakan dengan dokter bedah plastik. Kita bilang Eksisi Tangensial, jadi dilakukan pada kulit yang mati itu diambil,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *