Ramadan di Tengah Pandemi: Salat Tarawih 50 Menit, Jumlah Jamaah Hanya Segini

Ilustrasi slat berjamaah

RADARSUKABUMI.com – -Masjid-masjid di Kota Bogor, mulai melakukan berbagai persiapan menyambut pelaksanaan salat tarawih di bulan Ramadan. Berbagai persiapan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) terus digenjot.

Salah satunya, Masjid Raya Kota Bogor yang mulai memastikan sarana dan prasarananya memadai terhadap prokes.

Bacaan Lainnya

Mulai dari menjalankan pemeriksaan suhu, hand sanitizer, tempat mencuci tangan, hingga membatasi jumlah kapasitas jemaah yang akan menjalankan ibadah salat tarawih. Maksimal jemaah yang bisa mengikuti salat tarawih hanya 50 persen dari kapasitas total.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Kota Bogor, Ahmad Fathoni mengungkapkan, hal itu telah dipersiapkan sesuai dengan pertimbangan surat edaran mengenai pelaksanaan salat tarawih.

Pihaknya juga telah menyiapkan petugas yang akan selalu standby menjaga para jemaah di pintu utama dan titik lainnya.

“Kalau salat tarawihnya, cuma satu shift. Cuma, perubahannya itu bacaan surah untuk salatnya yang biasanya satu juz, cukup setengah juz. Itu mempertimbangkan supaya tidak terjadi kerumunan banyak dalam potensi waktu cukup lama,” bebernya kepada Radar Bogor, Minggu (11/4/2021).

Durasi ceramah pun akan dimaksimalkan menjadi 10 menit. Dengan begitu, waktu salat tarawih bisa diringkas menjadi maksimal 50 menit saja.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor mengimbau, masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes) dalam menjalankan ibadah tarawih berjamaah di masjid.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, Mustofa Abdullah Bin Nuh meminta, agar pelaksanaan ibadah tarawih berjamaah dapat dilakukan dengan menerapkan prokes.

Ia berharap, kondisi pandemi Covid-19 tak mempengaruhi kekhusyuan beribadah selama Ramadan.

“Memang salat tarawih di masjid saja? di lapangan, gazebu, di rumah dengan anak isteri bisa. Jadi jangan sampai prokes mempengaruhi semangat kita dalam beribadah,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, masyarakat juga bisa mengganti buka bersama dengan sedekah kepada fakir miskin. (RB/izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *