Api di TPA Sarimukti Berhasil Dipadamkan, Ridwan Kamil Meminta 4 Daerah Ini Kurangi Sampah

TPA-Sarimukti
Ilustrasi gunungan sampah. (foto: Humas Jabar)
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menyampaikan kabar terkait kebakaran tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dikatakannya, dari laporan yang ia terima bahwa titik-titik api dipastikan sudah berhasil dipadamkan, meskipun menyisakan sisa asap saja. “Sarimukti sudah membaik titik-titik api sudah tidak ada, tinggal sisa-sisa asap,” ujar Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil-red).
Namun begitu, lanjut Kang Emil, tempat penampungan warga terdampak akan terus disediakan hingga situasi sudah betul-betul normal. “Mungkin satu-dua hari ini selesai dan penampungan sementara tetap kita siapkan,” ucapnya, dikutip laman pemprov Jabar, Selasa (29/8/2023).
Lebih lanjut dikatakannya, jika asap sudah tidak ada lagi, maka sampah-sampah yang sempat tertunda bisa kembali dibuang ke TPA Sarimukti. Kendati begitu, Kang Emil meminta agar empat wilayah di Bandung Raya mampu mengurangi pembuangan sampah hingga 50 persen.
“Saya sudah minta kepada kota/kabupaten di Bandung Raya agar mengurangi sampah minimal setengahnya dari biasanya,” terangnya.
Kemudian, kata Kang Emil, soal status kedaruratan TPA Sarimukti tetap tidak akan diubah sampai api dan asap betul-betul sudah tidak ada lagi. “Kedaruratan ini masih berlangsung sampai dinyatakan titik api dan asap tidak ada lagi, tapi intinya situasi membaik,” tandasnya.
“Komitmen terus dilakukan sehingga penanganan sampah akan mulai bergeser ke teknologi waste to energy dalam waktu dekat,” tutur Kang Emil, menambahkan
Sedangkan terkait sampah dari kabupaten/kota di Bandung Raya yang menjadi konsumen TPA Sarimukti sepakat mengurangi pembuangan sampah akhir ke Sarimukti.
Penandatanganan kesepakatan disaksikan langsung oleh Kang Emil. Adapaun keempat daerah yang sepakat tersebut, yakni Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan KBB, jelasnya.
“Sudah tandatangan komitmen pengurangan sampah ke TPA Sarimukti, karena engga bisa seperti dulu lagi,” ungkap Kang Emil.
Sebelumnya sampah yang dibuang dari 4 daerah di Bandung Raya ke TPA Sarimukti mencapai 2.000 ton per hari. Bahkan Kota Bandung penyumbang tertinggi, seribu ton lebih, per hari. “Jadi biasanya 450 ritasi kita akan kurangi kalau bisa setengahnya atau lebih, itu lebih baik,” pinta Kang Emil.
Ia berharap kesepakatan tersebut bisa dijalankan dengan maksimal. Caranya tiap daerah mengedukasi warga agar mengurangi sampah dan mengolah sampahnya secara mandiri.
Bila hal itu dilakukan, Kang Emil mengaku optimistis volume sampah yang diangkut ke TPA Sarimukti akan berkurang. Nantinya sampah yang dibuang ke Sarimukti hanya residu atau sampah yang sudah tidak dapat diolah, pungkasnya. (Ron/Hms)
Sumber: Humas Jabar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *