Wabup Bogor Ultimatum PT Karya Tunas Mandiri Persada!

PT Karya Tunas Mandiri
Wabup Bogor Ultimatum PT Karya Tunas Mandiri Persada!

CIAWIWakil Bupati (Wabup) Bogor, Iwan Setiawan kembali melakukan sidak pada sejumlah proyek pembangunan di kabupaten Bogor Kamis (11/11/2021).

Kali ini proyek pembangunan gedung MDGs di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi yang ia sambangi.

Bacaan Lainnya

Dari hasil sidak tersebut, orang nomer dua di kabupaten Bogor itu mendapati proyek pembangunan gedung MDGs di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, mengalami deviasi hingga 9 persen.

Iapun mengultimatum PT Karya Tunas Mandiri persada untuk merampungkan sesuai kontrak kerja.

“Ini kan udah wanprestasi awalnya. Ditambah lagi kalau masih wanprestasi, ya kebangetan lah,” katanya saat meninjau Kamis (11/11/2021).

Iwan memaparkan, hingga saat ini kontraktor sudah diberikan toleransi. Bahkan awalnya proyek tersebut hendak disetop. Namun mempertimbangkan keinginan masyarakat kabupaten Bogor.

“Dulu kan PEN dananya. Sekarang ini kan APBD. Sebetulnya ini hasil toleransi. Kalau dulu APBD toleransi itu. Tadinya ini mau disetop dulu. Tapi kan keinginan masyarakat, pimpinan dan lainya dilanjut pakai APBD,” paparnya.

Iwan pun mengingatkan, kontraktor jangan seperti keledai. sampai wanprestasi kembali.

“Masa tiga kali, Keledai aja dua kali,” ujarnya.

Ditempat yang sama, PT Karya Tunas Mandiri Persada mengakui jika proyek pembangunan gedung MDGs di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, mengalami deviasi hingga 9 persen.

keterlambatan pada pembangunan gedung MDGs ini diakibatkan banyak faktor.

Mulai ademdum pekerjaan, mobilisasi material, mobilisasi alat bantu hingga cuaca.

“Iya, Faktor-faktor tersebut membuat pekerjaan mengalami keterlambatan,” ujar Projek manager PT Karya Tunas Mandiri Persada, Syaeful kepada Radar Bogor Kamis (11/11/2021).

Meski demikian, Syaeful mengklaim, progres pekerjaan akan naik. Devisiasi pekerjaan akan turun dalam beberapa pekan ini.

“kami pastikan sebelum akhir tahun sudah selesai,” tuturnya.

Ia memaparkan, ada beberapa upaya dilakukan untuk mengejar ketertingalan progres pekerjaan. Mulai dari penambahan man power dan penambahan waktu kerja.

“waktu kerja akan dibuat 24 jam secara bergantian. Juga penambahan pekerja,” paparnya.

Ia berharap, tidak ada lagi kendala pekerjaan di sisa waktu sekitar. Target 56 persen di Minggu bisa terkejar dan 90 persen di pertengahan bulan Desember.

Adapun dalam sidak tersebut, dilakukan dengan menjalankan prokes (protokol kesehatan) ketat. Menggunakan masker dua lapis juga menjaga jarak. Serta mencuci tangan dengan sabun. Dan dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan termogun.(all)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *