Mengenal Sosok Baliah Pengemis Viral, Aa Kasian Aa.. Di Kawasan Jalan Pamijahan Gunung Salak 

Seorang pengemis yang belakangan bernama Baliah yang sehari-hari mangkal di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor,
Seorang pengemis yang belakangan bernama Baliah yang sehari-hari mangkal di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor,

BOGOR — Seorang sosok pengemis yang belakangan bernama Baliah yang sehari-hari mangkal di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, viral jadi perbincangan di media sosial.

Wanita pengemis di kawasan Gunung Salak itu menjadi viral karena saat meminta-minta keluar intonasi “Aa Kasihan Aa” dan “Teh Kasihan Teh” dengan irama tertentu sambil menggerak-gerakan badannya.

Bacaan Lainnya

Para pengunjung yang sering melalui jalan itu, sampai hafal intonasi ibu pengemis di kawasan Gunung Salak itu.

“bisa ampe apal gitu aaaa….kasian..aaaaaa”, ujar akun Tiktok, sigma_shitposting menuliskan ungkapan pengemis di kawasan Gunung Salak yang intonasinya jadi ramai itu.

Dalam video yang banyak tersebar itu, wanita ini terlihat mengenakan jas hujan biru sambil memegang baskom dan tas hitam, di pinggir jalan menuju kawasan wisata.

Wanita pengemis di kawasan Gunung Salak mengucapkan “Aa Kasihan Aa” sambil gerak-gerak badannya di pinggir jalan dengan intonasi yang terus-terusan seperti itu.

Saat ini bahkan sudah ada berbagai versi bikinin kreator di Tiktok, baik intonasi maupun video. Bahkan ada juga yang sengaja datang untuk menambil video pengemis ini.

Bahkan ada yang intonasi “Aa Kasihan Aa” versi remix dan video-video yang meniru adegan perempuan pengemis di kawasan Gunung Salak itu.

Siapa wanita itu?

Berdasarkan artikel yang dikutip pojoksatu (grup Radar Sukabumi) Wanita paruh baya ini diketahui bernama Baliah, berasal dari Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Baliah memang termasuk dalam keluarga tidak mampu dan harus mengemis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk biaya sekolah anaknya.

Baliah ternyata memiliki kesulitan berkomunikasi dan masih punya suami bernama Ropik yang juga memiliki keterbatasan pendengaran.

Suaminya bekerja serabutan, sedangkan mereka memiliki seorang putra yang saat ini bersekolah di kelas 5 SD.

Baliah mengatakan bahwa dia mulai mengemis sejak pagi hingga sore di sekitar Wisata Gunung Bunder yang berada di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Baliah juga pernah mengemis di Curug Cigamea, dan setiap akhir pekan dia berada di lokasi tersebut, sementara pada hari biasa dia mengelilingi pemukiman.

Gaya meminta-minta yang lagi viral itu diakui Baliah sebagai inisiatifnya sendiri, spontan dan tidak ada yang menyuruh.

Baliah juga sadar dia sedang menjadi perbincangan di media sosial, tapi dia tidak sepenuhnya memahami konteks viralitasnya karena kurangnya pemahaman tentang teknologi.

Baliah mengungkapkan bahwa penghasilannya dari mengemis dalam sehari mencapai sekitar Rp 100.000.

Namun uang sebanyak itu itu merupakan penghasilan kotor setelah dipotong untuk biaya ojek.

Jarak tempuhnya dari rumah ke lokasi mengemis sekitar 30 menit.

Setelah menghitung biaya ojek, uang jajan anaknya, biaya paket data untuk anaknya, dan sisanya ia belikan beras dari hasil mengemisnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *