Tawon Pencabut Nyawa Teror Warga Limbangansari

Sarang tawon di Desa Limbangansari RT2/RW5 berdiam di salah satu rumah warga dengan jumlah ratusan.

CIANJUR – Tawon pencabut nyawa yang dikenal dengan tawon Vespa affinis atau tawon Ndas meresahkan warga Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur. Ratusan tawon yang bersarang di rumah warga bernama Dani Ismail (45) kerap menyerang warga.

Keberadaan sarang tawon di salah satu rumah warga yang berada di atap rumah dengan ukuran cukup besar. Diduga, sarang tawon tersebut sudah ada sekitar satu bulan.

Bacaan Lainnya

Warga sekitar menyadari keberadaan tawon tersebut setelah banyaknya tawon yang berterbangan. Tak ingin ambil resiko, pemilik rumah, Dani segera melaporkan keberadaan sarang kepada Ketua RT2.

Ketua RT02/RW05, Mamat Suharjana langsung meninjau lokasi dan melakukan penyemprotan cairan anti serangga ke sarang tawon. Setelah disemprotkan, tawon terlihat masih ada di sarangnya dan masih berterbangan di sekitar rumah warga. Melihat hal tersebut, akhirnya Ketua RT2 menggunakan cara alami yakni dengan daun sirsak.

“Saya membersihkan sarang tawon pada saat kemarin (Kamis, red) pake cairan serangga, tapi tidak mempan, akhirnya pake daun sirsak. Pas sudah ditaburin, saya malah kena sengatan di pipi sama bahu kiri,” ujarnya.

Masyarakat sekitar tidak mengetahui jenis tawon yang terbang di sekitar pemukiman tersebut. Namun, tawon tersebut diduga berjenis tawon vespa. Itu terlihat dari warna kuning pada bagian perut.

Pria paruh baya ini pun langsung melakukan pelaporan kepada Pjs Desa Limbangansari agar mendapatkan tindakan. Sehingga tidak ada warga yang menjadi korban dari sengatan tersebut. Pjs Desa Limbangansari, Asep Sopyan yang menerima laporan tersebut langsung meninjau lokasi bersama dengan staf desa.

Dari hasil pantauannya, didapati satu tawon yang sudah mati dan diamati mirip seperti tawon vespa yang sudah memakan korban di Bekasi beberapa waktu lalu.

“Dari laporan Ketua RT2, saya bersama staf desa langsung melakukan peninjauan dan melihat kondisi rumah yang terdapat sarang tawon. Memang dari dari warna pada tubuh tawon mirip dengan tawon vespa, tapi semoga saja bukan,” ungkapnya.

Selain melakukan pengecekan, ia pun kembali menaburkan daun sirsak yang sudah digosok terlebih dahulu agar bau dari daun sirsak bisa mengusir tawon tersebut.

Akan tetapi, tawon tersebut malah menyerang balik kepada staf desa yang melakukan penaburan daun sirsak. Tak ayal, hal tersebut membuat telinga sebelah kiri dari staf desa tersengat dan memerah.

“Tadi pas kita bersihkan malah semakin banyak dan menyerang staf desa. Yang dirasakan hanya seperti kesemutan pada bagian telinga dan gatal saja seperti yang dirasakan ketua rt,”

Saat ini, pihaknya pun akan melakukan pelaporan kepada Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cianjur agar bisa dilakukan evakuasi dari sarang tawon tersebut.

Pasalnya, di Desa Limbangansari tidak memiliki alat yang memadai untuk melakukan evakuasi tersebut. Bukan hanya alat, namun pelindung diri pun tidak dimiliki.

“Saat ini kami akan laporkan secara tertulis kepada pihak Damkar Kabupaten Cianjur agar dilakukan evakuasi terhadap sarang tawon tersebut agar tidak mengganggu warga, ya meskipun kita lihat tadi tawon tidak akan menyerang jika tidak diganggu,” tuturnya.
(RC/kim/pojokjabar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *