Dinkes Membuka Posko Suntik Difteri Tahap Dua

BEKASI – Untuk memutus rantai Difteri, Kementerian Kesehatan melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri tahap dua. Sosialiasi tahap dua itu dilakukan di tiap daerah melalui Dinas Kesehatan maupun Puskesmas.

Di Kota Bekasi sendiri, Dinas Kesehatan (Dinkes) membuka posko untuk melakukan suntik difteri tahap dua yang di laksanakan dihalaman Kantor Dinkes Kota Bekasi, yang berada di jalan Jend Sudirman, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Senin (5/2/18).

Suntik difteri untuk anak usia 1-19 tahun dilakukan secara bertahap penyuntikannya, standar Suntik Difteri hingga tiga kali. Awal Februari 2018 ini, suntik difteri tahap dua sudah mulai dilaksanakan. Sedangkan untuk posko di Dinkes Kota Bekasi, dilakukan hanya satu hari, senin (5/2/2018) yang dimulai pukul 09.00 s/d 14.00 WIB di halaman Dinkes Kota Bekasi.

“Satu anak atau satu sasaran 3 kali (suntik). Tujuannya untuk memutuskan mata rantainya. Istilahnya jika ada rantai yang bolong-bolong tertutupi dengan 3 kali tahap suntik, sehingga daya tahan tubuh anak meningkat daya tahanh tubuhnya terhadap penyakit,” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, Mars, saat melakukan penyuntikdan Defteri.

Dijelaskan Dezi, waktu penyuntikan kembali dari tahap satu ke tahap dua berjarak satu bulan. Sedangkan dari tahap dua ke tahap tiga berjarak enam bulan. Difteri adalah sebuah penyakit yang menjadi, Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Maka itu, Pemerintah benar-benar sangat memperhatikan program ini (suntik difteri). Di Kota Bekasi, kata dia, pada tahun 2017 lalu sebanyak 26 terduga terjangkit difteri.

Namun, dari 26 terduga hanya lima yang dinyatakan positif. Kelima orang yang terkena difteri pun usianya bervariasi, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Tapi, saat ini kelima orang tersebut sudah dinyatakan bebas dari difteri lantaran sudah mendapatkan penanganan intensip dari petugas kesehatan.

Ia menuturkan, dalam tahap pertama sebanyak 707 ribu yang sudah disuntik difteri. Namun, jumlah tersebut terus meningkat seiring masih banyaknya masyarakat yang belum disuntik.

“Putaran kedua ini baru 60 ribuan. Kalau disini hanya sehari. Bagi yang belum suntik difteri tahap dua bisa ke Puskesmas masing-masing wilayah, dan untuk sekolah biasanya dijadualkan untuk suntik secara masal di Puskesmas yang dekat dengan sekolah,” terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *