Hujan Seharian, Lembang Diterjang Banjir dan Longsor

LONGSOR-LEMBANG
Petugas bersama warga setempat melakukan evakuasi pascalongsor di Kampung Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (20/10). FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG

LEMBANG – Kejadian banjir dan longsor menerjang Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (19/10). Akibatnya, sejumlah rumah mengalami kerusakan.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bandung Barat, Duddy Prabowo menjelaskan, lokasi banjir di Kampung Babakan RT 1 dan 2 RW 09, Desa Cikole Lembang mengakibatkan 13 rumah terendam dan beberapa kepala keluarga (KK) terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Bacaan Lainnya

“Akibat kejadian tersebut 13 KK terdampak yang terdiri dari 44 jiwa dan 2 KK diantaranya mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya, Rabu (20/10).

Duddy mengungkapkan, petugas saat ini masih melakukan assessment dan pendataan terhadap warga yang terdampak bencana. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan jumlah warga terdampak bertambah.

“Petugas telah datang ke lokasi untuk melakukan penanganan dan pendataan warga yang terdampak,” katanya.
Banjir di kawasan Jalan Raya Tangkuban Parahu

Ia menambahkan, ada satu lokasi banjir lainnya yang berada di kawasan Jalan Raya Tangkuban Parahu akibat saluran air yang tidak berfungsi baik. Namun saat ini kondisinya sudah terkendali.

“Berdasarkan informasi beberapa motor sempat terseret arus air, dan tidak ada korban jiwa,” imbuhnya.

Selain banjir, lanjut Duddy, pada hari yang sama juga terjadi peristiwa tanah longsor yang mengakibatkan 2 rumah warga di Kampung Cikole RT 05/06, Desa Cikole, Lembang rusak tertimpa material tanah longsoran tebing setinggi 10 meter.

“Longsor itu terjadi Selasa (19/10/2021) petang saat hujan deras terjadi. Untuk rumah yang rusak tertimpa tanah pada bagian depannya, tidak semua bangunan rumah. Tapi karena membahayakan para penghuninya diungsikan sementara,” jelasnya.

Duddy mengutarakan, akibat curah hujan yang begitu tinggi membuat tebing di kawasan permukiman itu longsor dan pihaknya melakukan assessment dan penanganan untuk menghindari bencana susulan.

“500 karung untuk diisi tanah sudah dikirim ke lokasi, termasuk bantuan logistik bagi 18 jiwa yang mengungsi sementara,” imbuhnya.

Salah satu pemilik rumah, Iis mengungkap longsor terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu ia sedang berada di dalam rumah bersama anaknya karena kondisi sedang hujan deras.

“Saya lagi di rumah, kaget saat longsor terjadi, lalu bersama anak menyelamatkan diri lewat pintu samping ke rumah tetangga yang kondisinya aman,” katanya.

Belum Menaikkan Status Siaga Bencana

Sementara itu, Duddy menegaskan, hingga saat ini belum menaikkan status siaga bencana. Pihaknya menunggu kebijakan dari Pemprov Jabar.

“Biasanya soal status siaga bencana kita menunggu hasil rakor bersama Pemprov Jabar,” ucapnya.

Namun demikian, Duddy menambahkan, Pemkab Bandung Barat bisa saja menaikkan status siaga berdasarkan kejadian bencana alam besar (luar biasa) maupun jumlahnya yang terus bertambah.

“Saat ini jumlah bencana yang terjadi masih terbilang sedikit jadi belum menaikan status ke siaga bencana,” katanya.

Duddy menegaskan, hingga saat ini pihaknya terus memantau kondisi cuaca melalui informasi BMKG dan laporan petugas lapangan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat.

“Kita terus pantau perkembangannya seperti apa, dan kami selalu mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan saat masa peralihan musim ke penghujan,” pungkasnya.

(kro/radarbandung)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *