Mengenal Rick Bleszynski WNI yang Jadi Bos Perusahaan Teknologi di AS

RADARSUKABUMI.com – Belakangan ini media internasional banyak mengulas keberadaan Splend. Splend sendiri merupakan terobosan baru yang dapat memberikan solusi dalam mengatasi masalah infrastruktur jaringan blockchain, seperti dalam hal skalabilitas, keamanan, dan latensi.

Tidak banyak yang tahu bahwa Splend ternyata didirikan oleh salah seorang warga negara Indonesia (WNI). Dialah Rick Bleszynski, pendiri dan CEO Splend. Rick Bleszynski merupakan sosok di balik kesuksesan platform Splend yang fenomenal itu.

Dia tinggal di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS), sejak 1978. Rick Bleszynski sudah hampir 30 tahun berkarya di bidang pengembangan teknologi mikroprosesor dan infrastruktur internet.

Rick juga merupakan pendiri dan mantan Chairman Bay Microsystems. Sebelum itu ia pun pendiri dan CTO Softcom Microsystems yang diakuisisi Intel Corporation pada 1999. Rick juga sempat berkarir sebagai arsitek mikroprosesor di beberapa perusahaan besar IT, seperti LSI Logic Corporation dan Velonex Corporation. Karya-karya Rick merupakan terobosan baru di eranya dan memberi kontribusi dalam pencapaian penguasaan pasar yang signifikan, serta keuntungan besar secara finansial.

Hingga kini, Rick memiliki delapan paten terdaftar di Amerika Serikat yang terkait dengan prosesor dan jaringan pita lebar (broadband network), di antaranya, patent #7,742,405 dan #7,310,348 untuk Network Processor Architecture, serta patent #6,311,212 untuk System and Methode for on-chip Storage of Virtual Connection Descriptors.

“Saya bersyukur beberapa teknologi karya saya dapat memberi kontribusi bagi pengembangan beberapa perusahaan besar IT di Amerika seperti LSI Logic, Intel, Cisco, dan lainnya, yang diproduksi secara masal untuk kebutuhan swasta hingga pemerintah Amerika, dan siapa pun di dunia yang membutuhkan pengembangan dalam infrastruktur IT,” ujar Rick dalam keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com, Kamis (13/9).

Kini melalui Splend, Rick telah mengembangkan platform teknologi yang dinamai Integrated Blockchain Architecture™ atau IBA™. IBA™ adalah sebuah pendekatan sistem terskala yang membagi fungsionalitas blockchain antara perangkat lunak dan perangkat keras untuk memecahkan masalah bottleneck yang kerap terjadi dan memberikan kinerja transaksi yang optimal.

IBA™ mampu memproses transaksi blockchain secara cepat untuk jutaan pengguna dan piranti secara simultan. “Kami yakin bahwa blockchain akan menjadi jaringan baru yang terpercaya, sehingga harus mampu memproses ratusan juta transaksi per detik untuk jutaan pengguna secara simultan,” jelas Rick.

Platform IBA™ juga merupakan keberhasilan Splend mengolaborasikan para ahli yang sangat berpengalaman dan memiliki latar belakang tiap bidang terkait dengan hal-hal yang diperlukan dalam memecahkan masalah. Splend berhasil mewujudkan jawaban bagi tantangan dan kebutuhan di era blockchain saat ini dan di masa depan. “Teknologi kami jauh lebih unggul dibandingkan para pesaing lainnya.” kata Rick.

Dalam waktu dekat, Splend juga akan merilis layanan finansial lainnya, di antaranya CryptoLEND™ (untuk pinjaman), CryptoMERCHANTPAY™ (untuk pembayaran merchant), CryptoCARD™ (untuk kartu debit dan Gift cards), CryptoAUTOPAY™ (untuk pembayaran otomatis), dan CryptoBILLPAY™ (untuk pembayaran tagihan).

Pada 2018 ini, Rick juga sukses membawa Splend ke Tiongkok dan berhasil menjalin kerja sama strategis dengan sejumlah badan usaha dan brand ternama di sana. Sementara dalam waktu dekat ini, Rick juga berkesempatan pulang ke Indonesia pada 15-20 September.

Selain akan bertemu saudara dan kerabatnya, Rick juga sudah memiliki beberapa agenda pertemuan di Jakarta dengan pihak swasta, pemerintah, dan salah satu organisasi komunitas besar di Indonesia. “Saya ingin melihat perkembangan IT di Indonesia. Semoga saja juga ada kesempatan untuk saya berkontribusi di negara sendiri,” pungkasnya.

 

(fab/ce1/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *