Mengenal Sejarah Mata Uang ORI dan ORIDA

ORIDA pertama di Indonesia
ORIDA pertama di Indonesia, yakni ORIPS (Oeang Republik Indonesia Provinsi Sumatera).

Bentuk Perjuangan Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap mata uang ORI (Oeang Republik Indonesia), membuat sejarahnya pun perlahan mulai terlupakan.

SRI SUMARNI, Sukabumi

Bacaan Lainnya

Dikutip dari Kemenkeu RI, Sabtu (25/11), ORI merupakan mata uang Indonesia yang disahkan melalui Keputusan Menteri Keuangan 29 Oktober 1946. Mata uang ORI mulai diberlakukan tepat satu hari setelah disahkannya keputusan Menkeu tersebut, yakni pada tanggal 30 Oktober 1946.

Namun ternyata, bila di lihat secara detail, dalam lembaran ORI pertama itu tertulis emisi bertanggal 17 Oktober 1945. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya kendala dalam proses pembuatan, pencetakan, bahkan peredaran ORI.

Gangguan-gangguan dari Belanda yang atas peredaran ORI ini, membuat mata uang ORI tidak dapat langsung didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia.

NICA (Netherlands Indies Civil Administration atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda) yang berkuasa pada saat itu mengeluarkan mata uang bernama NICA pada 6 Maret 1946.

Tujuan dikeluarkannya NICA tentu untuk menandingi mata uang ORI. Dan terbukti saja, kemunculan NICA ini berhasil menambah inflasi Indonesia dan melanggar kedaulatan bangsa Indonesia. ORI ini memang sengaja diterbitkan untuk menggantikan mata uang Pemerintah Belanda dan Jepang. Hal ini dilakukan tentu sebagai salah satu bentuk perlawanan Indonesia.

Pada masa itu, ORI dibuat dalam desain dan bahan kertas yang sederhana. Meski begitu, peluncuran ORI sendiri mampu membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk terus memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan ekonomi Indonesia.

Berbekal kegigihan untuk mengedarkan ORI di wilayah Indonesia dan memasukkan ORI ke daerah yang diduduki Belanda dengan berbagai siasat, akhirnya ORI mulai dapat disebar ke daerah-daerah.

Komitmen bangsa Indonesia yang secara kolektif lebih memilih menggunakan mata uang ORI dalam bertransaksi daripada NICA, membuat ORI semakin banyak diketahui oleh rakyat Indonesia di berbagai daerah.

Sementara itu, beberapa Pemerintah Daerah meminta izin kepada Pemerintah Pusat untuk menerbitkan mata uang sendiri yang berlaku terbatas di daerah masing-masing yang disebut dengan ORI Daerah atau ORIDA.

Tujuan dikeluarkannya ORIDA ini diharapkan mampu mengatasi mata uang ORI yang masih terbatas sekaligus mencegah penggunaan mata uang Belanda dan Jepang.

Akhirnya, pemerintah pusat pun menyetujui hal tersebut dan dibuatlah ORIDA pertama di Indonesia, yakni ORIPS (Oeang Republik Indonesia Provinsi Sumatera) dengan emisi pertama tertanggal 11 April 1947.

Disusul dengan penerbitan ORIDA di daerah lainnya seperti, ORITA di Tapanuli, ORIDABS di Banten, ORIBA di Banda Aceh, dan beberapa ORIDA lainnya.

Empat tahun setelah peredaran dan penggunaan ORIDA sebagai alat transaksi masyarakat Indonesia, Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara mengumumkan pergantian ORI dan ORIDA menjadi uang federal.

Lalu, pada tanggal 27 Maret 1950, penukaran ORI dan ORIDA dengan uang baru yang diterbitkan dan diedarkan oleh De Javasche Bank (sekarang Bank Indonesia) mulai dilakukan. Semenjak itu, mata uang ORI dan ORIDA resmi sudah tidak berlaku di Indonesia.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *