Kelompok Hamas Rilis Motif Menyerang Israel Secara Mendadak pada 7 Oktober 2023

Pejuang Hamas. Hamas menerbitkan laporan 16 halaman pada Minggu (21/1) menyoroti motif di balik serangan lintas batas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. (AP News)
Pejuang Hamas. Hamas menerbitkan laporan 16 halaman pada Minggu (21/1) menyoroti motif di balik serangan lintas batas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. (AP News)

JAKARTA — Kelompok perlawanan Palestina Hamas menerbitkan laporan 16 halaman pada Minggu (21/1) menyoroti motif di balik serangan lintas batas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Selain itu, Hamas juga membeberkan hubungannya dengan perjuangan Palestina serta melawan tuduhan Israel. Laporan yang dinamai “Narasi Kami, Operasi Badai Al-Aqsa” bertujuan membantah klaim Israel.

Operasi tersebut adalah langkah yang perlu diambil dan reaksi alami terhadap rencana Israel untuk menghilangkan perjuangan Palestina, merampas tanah, melakukan Yahudisasi di tanah Palestina, dan membangun kendali penuh atas Masjid Al-Aqsa dan tempat-tempat suci. Operasi itu mewakili langkah strategis untuk meringankan blokade di Jalur Gaza, membebaskannya dari pendudukan Israel, memulihkan hak warga negara, meraih kemerdekaan, menentukan masa depan Palestina dan membangun negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Selama operasi, beberapa kesalahan dapat terjadi dalam pelaksanaan karena rusaknya sistem keamanan dan militer Israel, yang menyebabkan kekacauan di sepanjang wilayah perbatasan dengan Gaza.

“Seperti yang dibuktikan banyak orang, gerakan Hamas memperlakukan semua warga sipil yang ditahan di Gaza secara positif dan baik hati, dan berusaha membebaskan mereka sejak awal agresi,” bunyi laporan tersebut.

“Hal itulah yang kami lakukan selama gencatan senjata kemanusiaan seminggu di mana warga sipil tersebut dibebaskan dengan imbalan pembebasan perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara Israel,” lanjut laporan tersebut.

Terkait tuduhan menargetkan warga sipil Israel selama Operasi Badai Al-Aqsa, laporan itu menyoroti bahwa kelompok itu menghindari menargetkan warga sipil, terutama perempuan, anak-anak dan orang tua, yang merupakan kewajiban moral dan agama anggota Hamas. Dan, bahwa tuduhan Israel tersebut adalah kebohongan belaka dan fitnah. Asal tuduhan tersebut adalah narasi pejabat Israel, dan tidak ada sumber independen yang dapat membuktikannya.

“Rekaman video yang diambil pada 7 Oktober 2023 bersama dengan kesaksian warga Israel sendiri yang diterbitkan setelahnya menunjukkan bahwa tentara Brigade Al-Qassam tidak menargetkan warga sipil dan banyak warga Israel yang tewas oleh tentara dan polisi Israel akibat kebingungan mereka,” sebutnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *