Wisatawan di Sukabumi Setor Cuan Rp249 M

Pantai Karanghawu Sukabumi
Objek wisata Pantai Karanghawu, Desa/Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi dipadati wisatawan

PALABUHANRATU – Jutaan wisatawan menghabiskan waktu libur lebaran ke kawasan objek wisata di Kabupaten Sukabumi, salah satunya Geopark Ciletuh atau CPUGGp. Artinya, jutaan rupiah uang pun mengalir di Sukabumi dari keran pariwisata.

Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi memastikan hal tersebut jika ditinjau dari padatnya arus lalulintas kendaraan wisatawan yang mendatangi objek wisata di Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

“Banyak wisatawan yang berkunjung, terjadi sejak H+1 hingga H+6 libur lebaran, hingga saat ini masih ramai,” kata Kepala Seksi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) pada Dispar Kabupaten Sukabumi Riky Agus Ramdan kepada Radar Sukabumi, Selasa (10/5).

Bahkan, lanjut Riky, dengan membludaknya kunjungan jutaan wisatawan tersebut membuat jajaran Polres Sukabumi sempat beberapa kali memberlakukan one way atau satu jalur. Hal tersebut agar tidak terjadi kemacetan yang begitu parah.

Riky juga mengungkapkan, dari catatan yang didapatnya sejumlah 4.862.787 atau 4 juta orang pelancong berlibur ke Kabupaten Sukabumi edisi lebaran Idulfitri 1443 Hijriyah. Data tersebut terhitung sejak 3 Mei hingga 8 Mei 2022.

Maka, jika disimulasikan satu orang wisatawan menghabiskan minimal dana sebesar Rp50.000, artinya ada potensi cuan sebesar Rp243.139.350.000 masuk di Kabupaten Sukabumi.

“Rata rata wisatawan berlibur ke kawasan objek pantai, mulai dari Palangpang hingga Cisolok. Kunjungan ke pantai sendiri mendominasi di wilayah pesisir pantai Palabuhanratu mulai dari pantai Batu Bingang, Citepus hingga pantai Karanghawu, Cibangban Kecamatan Cisolok,” tandas Riky.

PEDAGANG SEMRINGAH

Sementara itu, para pedagang pun semringah. Berdasarkan pantauan Radar Sukabumi di objek wisata Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pantai Citepus yang berlokasi di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, tampak masih ramai dikunjungi wisatawan, Selasa (10/5).

Ramainya wisatawan tentunya menjadi berkah bagi para pedagang yang berjualan di lokasi objek wisata Pantai Citepus. Sejumlah pedagang ketiban cuan lantaran pendapatannya meningkat dua kali lipat dibanding hari libur biasanya.

Salah satunya, Eni (50 tahun) salah seorang warga Citepus yang berprofesi sebagai pedagang makanan ringan. Dia mengungkapkan selama libur lebaran penghasilannya meningkat dua kali lipat dibandingkan libur biasanya dan libur lebaran tahun lalu.

“Lebaran tahun lalu untuk mendapatkan uang Rp 500 ribu sangat susah, alhamdulillah tahun ini, setelah dua tahun sepi, penghasilan sejak kemarin pertama hari libur lebaran 2022, dapat Rp 1 juta perhari. Lebaran dulu dapat Rp500 ribu itu susah. Alhamdulillah sekarang mah,” ungkap Eni.

Dengan kembali normalnya kunjungan wisatawan, Eni berharap kondisinya terus bertahan dan wabah Covid-19 segera berakhir. Hal tersebut dimaksudkan agar perekonomian para pedagang bisa kembali normal tetap stabil dan bisa meningkat setelah dua tahun terpuruk.

“Mudah-mudahan seperti ini terus wisatawan ramai dagangan juga laku pendapatan saya lebih meningkat lagi,” jelasnya.

Eni juga menuturkan, meski ramai wisatawan dan pembeli, ia tidak berani menaikan harga jual dari barang yang dijualnya. Alasan dikhawatirkan membuat pelanggan kabur jika menaikan harga. Menurutnya harga yang kenakan masih normal seperti air mineral kemasan botol tanggung masih seharga Rp5.000 hingga kopi seduh seharga Rp 5.000 per kap.

“Iya, ibu mah gak berani naik naikin harga apalah, biasa aja, soalnya saya jualan tiap hari disini, kalau harga dinaikin nanti malah para pembeli jadi gak berani beli ke sini lagi,” terangnya.

Peningkatan pendapatan juga dirasakan penjual kelapa muda, Adjie (46 tahun) pedagang yang juga berjualan di RTH Pantai Citepus. Dia mengaku, selama libur lebaran berhasil menjual buah kelapa muda 80 hingga 100 buah perhari. Hal tersebut diklaim mengalami peningkatan drastis dari hari hari libur biasanya yang hanya mampu menjual 15 hingga 20 buah perhari.

“Banyak sekali wisatawan sampai sampai kan beberapa hari kemarin padat arus lalulintas, sekarang agak melandai, Alhamdulillah meningkat penjualan kelapa muda juga dua kali lipat,” ujarnya.

Sama halnya dengan Eni, meksi penjualan kelapa muda meningkat, Adjie juga tidak berani menaikan harga jual kelapa kepada para wisatawan.

“Gak kita jual seperti biasa Rp 10 ribu per buah, kalau pakai susu dan es Rp 12ribu per buah. Kita beli dari pengepul sekarang naik Rp 7 ribu per buah dari sebelumnya biasa Rp 5 ribu per buah,” tandasnya. (cr2/e)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *