DPRD Kabupaten Sukabumi Sebut Dampak Positif Kelonggaran Pemerintah

Badri Suhendi
Angggota DPRD Kabuoaten Sukabumi dari Fraksi Partai Demokrat Badri Suhendi

SUKABUMI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Demokrat Badri Suhendi merespons meningkatknya okupansi wisata di Kabupaten Sukabumi pada libur lebaran 2022.

Badri mengaku bersyukur dan bangga bahwa banyak wisatawan yang masuk ke kawasan objek wisata di Kabupaten Sukabumi. Tentu hal ini tak lepas dari kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran.

Bacaan Lainnya

“Idul Fitri kali ini pemerintah pusat memberikan kelongggran untuk mudik berwisata dan lainnya, ini memberikan dampak positif, masyarakat bisa melakukan mudik dan berwisata,” ungkap Badri kepada Radar Sukabumi, Selasa (10/5).

Termasuk, lanjut Badri, di kabupaten Sukabumi, masyarakat bisa melaksanakan mudik. Dan juga, objek wisata banyak dipadati oleh para wisatawan baik lokal maupun luar dari pada kabupaten Sukabumi.

Dengan banyaknya wisatawan yang masuk atau datang, secara pribadi dan maupun secara kelembagaan sebagai anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri mengaku merasa senang.

“Pada dasarnya merasa bangga dan apresiasi ternyata destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sukabumi menjadi magnet sangat luar biasa,” jelasnya.

“Banyak wisatawan baik lokal mupun diluar sukabumi yang datang, ini menunjukan bahwa destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sukabumi sangat menarik dan patut dikunjungi,” sambungnya.

Namun begitu, lanjut Badri di balik fenomena ramainya wisatawan yang datang, masih banyak pekerjaan rumah yang harus menjadi perhatian bersama, baik pemerintah daerah maupun DPRD Kabupaten Sukabumi.

Salah satunya yakni persoalan infrstruktur jalan yang masih menjadi perdebatan di masyarakat karena belum memadai serta persoalan sampah yang masih menumpuk belum tertangani secara maksimal.

“Ada hal yang memprihatinkan, akses jalan kita hanya satu, tidak ada jalan alternatif yang dilakukan saat jutaan orang wisatawan masuk dari mulai Palabuhabratu, Cisolok ke arah jampang ke geopark ini sangat padat, sampai tidak bisa bergerak kemacematan sampai 35 Km,” terang Badri.

“Antusias masyarakat berwisata ke kabupaten Sukabumi sangat tinggi sekali, maka tentu ini harus menjadi pemikiran kita bersama, dewan dan pemda harus melakukan langkah langkah cepat menangani persoalan ini, baik infrastruktur jalan, maupun objek objek wisata yang ada di wilayah kabupaten Sukabumi,” bebernya melanjutkan.

Termasuk kedatangan jutaan wisatawan di Kabupaten Sukabumi yang selalu dianggap kebanyakan hanya memberikan satu beban yakni timbulnya penumpukan sampah, hal tersebut juga seharusnya tidak terjadi.

“Meskipun tidak seimbang dengan kontribusi yang didapatkan pemerintah daerah dari banyaknya wisatwan yang darang,” imbuhnya.

Untuk itu, Badri berharap peredaran uang yang terjadi dari dampak banyaknya wisatawan yang datang ke Kabupaten Sukabumi menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

“Manfaat ataupun uang yang beredar ini bisa memberikan kontribusi atau efek yang sangat baik untuk pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Sukabumi, untuk pengembangan pembangunan objek-objek wisata yang selanjutnya.

Kalau kita lihat dari per orang misalkan mengeluarkan Rp50 ribu sampai Rp100 ribu saja, dari jutaan orang wisatawan ini, bisa dihitung berapa uang yang berputar di Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya. (cr2/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *