Warga Nagrak Sukabumi Terdampar di Bandara Soekarno-Hatta, Kadesnya Bilang Begini

PRIHATIN : perempuan paruh baya, Elim (55) asal warga Kampung Nyalempet, RT 05/11, Kedusunan Kebonkai, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak, saat memperlihatkan KTP yang tengah terdampar di kawasan Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta.(foto : ist)

SUKABUMI — Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan salah seorang perempuan paruh baya asal warga Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi yang dikabarkan terdampar di kawasan Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, perempuan yang diketahui bernama Elim (55) asal warga Kampung Nyalempet, RT 05/11, Kedusunan Kebonkai, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak itu, telah dijanjikan akan berangkat ke Arab Saudi.

Bacaan Lainnya

Namun, ia telah ditinggalkan di Bandara Soekarno – Hatta. Korban, dikabarkan telah menginap sudah satu malam untuk menunggu agent yang disinyalir membawa uang korban. Saat ini, korban tidak bisa pulang ke kampung halamannya. Lantaran, ia tidak memiliki uang sepeser pun.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Girijaya, Ujang Sihab kepada Radar Sukabumi mengatakan, pihaknya membenarkan bahwa Elim ini, merupakan asli warga Desa Girijaya.

“Kalau untuk ada di Bandara Soekarno Hatta, belum tahu benar atau tidaknya. Karena saya baru dapat informasi barusan dari petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) Kecamatan Nagrak atau BPBD. Iya, katanya soal ibu Elim ini kabarnya ada di Bandara Soekarno. Dia memperlihatkan fotonya dan memang benar itu dan tidak salah adalah warga saya,” kata Ujang Sihab kepada Radar Sukabumi pada Kamis (23/12).

Setelah mendapatkan kabar tersebut, Ujang, langsung melakukan koordinasi dengan perangkat Desa Girijaya. Sewaktu koordinasi, dirinya mengaku bahwa Elim ini merupakan orang dengan gangguan jiwa.

“Iya, Ibu Elim ini sudah ada sekitar 10 tahun mengidap gangguan kejiawaan. Faktor penyebabnya, menurut informasi sudah beberapa kali bekerja ke Saudi. Mungkin uangnya habis sama keluargaa atau siapa gitu. Sehingga, Ibu Elim ini stress dan hingga sekarang gitu,” bebernya.

Lebih lanjut Ujang menjelaskan, perempuan yang memiliki tiga orang anak. Dua anak perempuan dan satu diantaranya laki-laki.

“Semua anaknya sudah berkeluarga. Untuk dua anak perempuanya, tinggal bersama suaminya yang berada di luar Desa Girijaya. Sementara, anak laki-lakinya tinggal disini. Sementara, untuk suamianya sudah lama meninggal dunia,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *