Walhi Waspadai ‘Bom Waktu’ Bencana di Sukabumi, Masyarakat Diminta Ini

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat, Meiki W Paendong (Kanan)

SUKABUMI — Potensi Bencana alam maupun bencana ekologis di wilayah Sukabumi cukup tinggi, hal tersebut mengingat wilayah Kota yang memiliki 7 Kecamatan dan Kabupaten dengan 47 Kecamatannya dikelilingi oleh potensi bencana, Gunung Api Gede Pangrango dan Gunung salak, Patahan Sesar Cimandiri, Megathrust Samudera Hindia yang bisa sebabkan gempa berkekuatan Magnitudo 8,7 hingga memunculkan Tsunami 7 sampai 15 meter.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat, Meiki W Paendong mengatakan sebetulnya pihaknya sudah berbicara soal potensi bencana alam maupun bencana ekologis di wilayah Sukabumi. Bencana alam merupakan dampak secara alami yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.

Bacaan Lainnya

“Untuk Sukabumi memiliki dua kreteria, pertama bencana alam kedua bencana ekologis. Untuk bencana alam jika terjadi disebabkan oleh gunung api, sesar cimandiri yang aktif dan Megathrust Samudera Hindia. Sementara untuk bencana ekologis disebabkan campur tangan manusia dalam merusak alamnya sendiri dengan tidak memerhatikan sisi lingkungan dalam pembangunan, “jelas Meiki saat dihubungi radar sukabumi.

Menurutnya, tata ruang di wilayah Sukabumi sudah saatnya dibenahi. Mulai kawasan pesisir pantai Sukabumi yang harus terbebas dari penambangan-penambangan, pasalnya jika itu dibiarkan maka bukan tidak mungkin bencana longsor dan banjir akan terus terjadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *