FK3I Jabar : Sukabumi Jangan Sampai Menuai Bencana, Ini yang Saran yang Harus dilakukan

Sejumlah relawan saat membersihkan material banjir yang menutupi askes Jalan Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug.

SUKABUMI — Letak geoprapis Kabupaten dan Kota Sukabumi berada di lintasan sesar Cimandiri yang diapit dua gunung api aktif yakni Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak merupakan gunung api purba, merupakan ancaman yang serius yang perlu diwaspadai. Tak hanya, itu bencana ekologis juga sama menghantuinya seiring dengan pembangunan yang tidak sadar lingkungan.

Menanggapi hal tersebut koordinator Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat Dedi Kurniawan mewanti-wanti agar jangan sampai daerah sukabumi menuai bencana besar seperti beberapa waktu dulu. Menurutnya, dengan adanya contoh terjadi bencana ekologis di Kabupaten dan Kota Sukabumi seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua kalangan agar jangan sampai kembali terjadi.

Bacaan Lainnya

“Bencana Banjir dan Longsor adalah salah satu bukti bencana ekologis yang perlu diantisipasi dengan mengurasi resiko terjadinya bencana, mulai dari mitigasi bencana dan mempertimbangkan pembangunan insfrastruktur yang merusak lingkungan perlu kajian tata ruang, karena itu menjadi salah satu faktor awal bencana ekologis, “jelas Dedi saat dihubungi Radar Sukabumi.

Menurutnya, setiap pembangunan harus diatur secara jelas. Jangan sampai proses RT/RW diabaikan atau mungkin dimainkan oleh oknum yang bekepentingan. Dirinya mengharapkan keterlibatan organisasi-organisasi lingkungan seperti Walhi dan lainnya diikutsertakan dalam pembahasan pembangunan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *