Utang Pinjol Warga Jawa Barat Rp13,8 Triliun, Lina : Ada Pergeseran Gaya Hidup

MENINJAU : Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Gerindra Lina Ruslinawati saat meninjau produk UMKM di Kecamatan Nagrak, Sabtu (08/07)
MENINJAU : Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Gerindra Lina Ruslinawati saat meninjau produk UMKM di Kecamatan Nagrak

SUKABUMI — Baru-baru ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat masyarakat Jawa Barat merupakan pengguna pinjaman online (pinjol) tertinggi di Indonesia. Tidak Tanggung-tanggung jumlah pinjaman warga Jawa barat mencapai Rp13,8 triliun per Mei 2023.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Gerindra Lina Ruslinawati menilai ada ada dua kemungkinan yang terjadi, kemungkinan pertama karena akibat keterpurukan ekonomi, atau tingkat konsumtif masyarakat meningkat seiring dengan melemahnya pendapatan.

Bacaan Lainnya

Dirinya menilai masyarakat saat ini lebih mengutamakan gaya hidup ketimbang kebutuhan hidup. Dirinya menyakini, akibat terus memaksakan gaya hidup menjadi faktor kenapa masyarakat Jawa Barat lebih memilih berhutang kepada Pinjol.

“Mohon maaf masyarakat kita memang terlalu hedon, terlalu memaksakan gaya hidup dari pada kebtuhan hidup, “cetusnya.

Dirinya mencontohkan, ketika kemarin parayaan naik kelas contohnya. Orang tua murid ingin tampil maksimal seperti artis-artis denga busana terbaik. Orang tuanya dipaksa untuk melakukan saweran. Hal itu menjadi salah satu penyebab kemungkinan kenapa masyarakat memilih meminjam pinjol.

“Serba bingung kalau sudah ada pergeseran di masyarakat seperti itu, mau tidak ikut dikucilkan, ikut tidak mampu. Akhirnya jalan terakhir minjam uang. Saya berharap masyarakat untuk bisa lebih mengutamakan kebutuhan dari pada keinginan, karena akan menjadi masalah jika budaya meminjam online itu terus dilakukan, syukur terbayarkan jika tidak akan jadi masalah rumit lagi, “tandasnya.(adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *