Terungkap, Bony Sang Pembunuh Tukang Sekoteng Cibatu Cisaat Ternyata Dalam Kondisi Mabuk

Tersangka pembunuhan
TANGKAPAN LANYAR : HU alias Bony (45) yang merupakan tersangka pembunuhan terhadap Jaeni (45) seorang pedagang sekoteng di wilayah Cibatu Akhirnya ditangkap di Wilayah Pantai Jayanti Palabuhanratu pada Sabtu (28/08)

SUKABUMI — HU alias Bony (45) yang merupakan tersangka pembunuhan terhadap Jaeni (45) seorang pedagang sekoteng di wilayah Cibatu Kecamatan Cisaat Akhirnya ditangkap di Wilayah Pantai Jayanti Palabuhanratu pada Sabtu (28/08). Kepada polisi Bony mengaku pada saat melakukan pembunuhan di Jalan Raya Cibatu Desa Cibatu Kecamatan Cisaat dalam keaadaan Mabuk berat.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY. Zainal Abidin mengatakan, sebetulnya pelaku memang berniat menghabisi korban usai cekcok karena berpapasan di gang. Pelaku pulang kemudian mengambil samurai lalu menghampiri dan menusuk korban.

Bacaan Lainnya

“Jadi kronoligisnya, Korban dan pelaku bertemu di gang, lalu terlibat cekcok. Karena pelaku ini kalah dia kembali ke rumahnya dan mengambil sebilah samurai kemudian melakukan penganiayaan kepada korban hingga korban meninggal dunia,” kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY. Zainal Abidin kepada wartawan Senin (30/8/2021).

Atas perbuatannya, Bony diganjar pasal pembunuhan berencana yang ancaman hukumannya 20 tahun atau dijerat dengan pasal 340 KUHP dan pasal 351 ayat 3 tentang pembunuh berencana.

“Kalau Ancaman 20 tahun, yang pasti usai perselisihan pelaku kalah lalu timbul perencanaan (membunuh) dari yang bersangkutan untuk kemudian melakukan hal tersebut menggunakan sebilah samurai,” tutur Zainal.

Sebelumnya, Jaeni (45) seorang pedagang sekoteng tewas bersimbah darah di Jalan Raya Cibatu Desa Cisaat, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi tepat di seberang Pasar Cibatu pada Sabtu petang, 17 Juli 2021 sekira pukul 18.30 WIB.

Berdasarkan keterangan Istrinya Aidah (40), suaminya ditusuk samurai oleh seseorang yang sudah dikenalnya berinisial B. Penusukan terjadi dilatarbelakangi cekcok mulut antara pelaku dengan korban beberapa saat sebelum kejadian. Saat itu korban membonceng istrinya ke luar rumah kontrakannya melewati gang sempit.

Motor korban dan pelaku berpapasan di gang itu. Karena keduanya tak ada yang mau mengalah maka cekcok mulut pun terjadi. Meski akhirnya korban mengalah dan memberikan jalan pada pelaku, tapi aksi korban malah dibalas dengan tamparan dan ancaman oleh pelaku.

Usai kejadian itu, korban seperti biasa mengambil gerobak dorongnya dan bersiap membuka usahanya untuk berjualan sekoteng. Saat korban dan istrinya sedang bersiap-siap itulah, tiba-tiba pelaku datang. Tanpa banyak bicara, pelaku menusukkan samurai yang dibawanya ke perut korban.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *