Ratusan Hektar Sawah di Jampangtengah Gagal Panen, Ini Penyebabnya

FOTO : FOR RADAR SUKABUMI DIPERBAIKI : Saluran irigasi Provinsi Jawa Barat untuk mengairi lahan pertanian padi ke wilayah Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampantengah saat diperbaiki pasca bencana longsor.

JAMPANGTENGAH – Ratusan hektare lahan pertanian padi di wilayah Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah, tidak bisa ditanami padi secara maksimal. Pasalnya, saluran irigasi yang berada di wilayah tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, setelah dierjang bencana longsor pada Desember 2020 lalu.

Kepala Desa Tanjungsari, Dilah Hablillah mengatakan, saat ini ratusan hektare lahan pertanian padi di wilayah Cimapag, Bantarsari dan Cileungsir beum bisa teraliri air, setelah saluran irigasi Provinsi dari Leuwikadu dan Leuwilisung diterjang longsor.

Bacaan Lainnya

“Iya, ada empat titik lokasi longsor di dua saluran irigasi milik pemerintah Provinsi Jawa Barat itu. Dampaknya, para petani mengalami gagal penen hingga kerugiannya mencapai Rp500 juta lebih,” kata Dilah kepada Radar Sukabumi, Selasa (16/03/2021).

Saat ini, air dari saluran irigasi Provinsi Jawa Barat itu hanya sampai ke wilayan Leuwidingding dan Cijambe. Sementara, untuk ke wilayah lainnya yang ada di Desa Tanjungsari, belum teraliri air.

“Irigasi ini, sangat dibutuhkan warga khususnya para petani. Bahkan, irigasi Provinsi Jawa Barat ini untuk mengairi lahan pertanian sekitar 1.171 hektare di wilayah Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung dan Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah. Hanya saja, setelah jebol diterjang longsor terdapat ratusan hektare lahan pertanian padi di desa kami tidak bisa teraliri air,” paparnya.

Akibat jebolnya saluran irigasi ini, sambung Dilah, para petani kini telah berinisiatif melakukan pengalihan lahan garapannya dari lahan pertanian padi ke lahan pertanian palawija. “Iya, kalau dipaksakan tanam pasti, saya yakin pasti akan gagal panen. Karena airnya tidak sampai ke sana. Makanya, warga beralih garapannya ke tanaman palawija yang tidak banyak membutuhkan air,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *