Puslabfor Mabes Polri Turun Gunung, Ungkap Penyebab Ledakan Tabung Gas GNC di Cibadak

PENGECEKAN: Satreskrim dan Puslabfor saat melakukan Pengecekan tabung gas GNC.(FOTO : UNTUKRADARSUKABUMI)
PENGECEKAN: Satreskrim dan Puslabfor saat melakukan Pengecekan tabung gas GNC.(FOTO : UNTUKRADARSUKABUMI)

SUKABUMI — Guna mengungkap ledakan Tabung Gas GNC di Cibadak,  Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Turun gunung.

Hingga saat ini, masih melakukan penyelidikan terkait tragedi truk pengangkut gas yang meledak di jalan raya Cibadak – Sukabumi tepatnya Kampung Lodaya I, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada Senin (27/11) sore kemarin.

Bacaan Lainnya

Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri mengatakan selain telah melakukan terhadap 7 orang saksi yang diantaranya dari pihak petugas, sopir, admin PT RGS, manajer dari RGS, serta ada beberapa saksi di TKP juga bekerjasama dengan Puslabfor.

“Untuk mengetahui penyebabnya, hari ini kita memanggil dari Puslabfor Mabes Polri untuk mengetahui penyebab, namun sementara dari keterangan teknisi yang sudah berada di lapangan setelah kejadian, itu adanya masalah di silinder valve daripada tabung tersebut,” ungkap Ali Jupri. Rabu, (29/11).

Dijelaskan Ali Jupri, kedatangan tim dari Puslabfor mabes Polri tersebut, untuk melakukan pengecekan ulang secara laboratorium di TKP, bahkan saat ini tim dari jajaran kepolisian masih mencari 1 buah tabung yang hilang.

“Sekali lagi ini supaya jelas apa penyebab dari meledaknya tabung gas tersebut,” jelasnya.

Masih kata Ali Jupri, sesaat sebelum peristiwa ledakan terjadi, posisi saat itu terjadi kemacetan lalu lintas di ruas jalan sekitar tempat kejadian, dan berdasarkan dari keterangan sopir bahwasanya posisi kendaraan truk yang dikendarainya juga terjebak macet, kemudian secara tiba tiba terjadi ledakan secara spontan.

“Dan tidak terdengar sebelumnya adanya kebocoran suara gas CNG itu,” terangnya.

“Saat itu kendaraan jenis truk isuzu mengangkut 20 tabung gas, diperkirakan ada 2 tabung gas meledak, yang satu terletak di parit, yang satu lagi tabung masih belum ditemukan, kita pun masih mencari posisi tabung berada,” imbuhnya.

Masih kata Ali Jupri, saat itu setelah mendapat laporan adanya peristiwa ledakan itu, jajaran kepolisian dari Satreskrim polres Sukabumi langsung mendatangi TKP dan rumah sakit Sekarwangi guna melihat korban.

“Di situ ada 2 orang meninggal dunia dan 7 orang mengalami luka-luka dirawat di RSUD Sekarwangi, saat ini sudah pulang ke rumah masing-masing,” bebernya.

Adapun terkait adanya informasi terkait tabung sudah expire sejauh ini, kata Ali Jupri lagi telah melakukan pemeriksaan terhadap teknisi yang ada, dan dari pengakuannya dengan pengecekan secara langsung, terdapat 18 tabung produksi 2021 dan expirednya tahun 2036 dan 1 tabung lagi produksi tahun 2022 expirednya 2027.

“Berarti belum ada expired dari tabung tabung tersebut,” tandasnya. (ndi/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *