Kesaksian Warga Sebelum 10 Rumah di Cibadak Tertimbun Longsor, Ada Suara Kletek-Kletek

DIHANTAM LONGSOR : Kondisi rumah warga yang tertimbun tanah longsor di Kampung Cibatu Hilir, RT 01/RW 11, Desa Sekarwang, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (24/01) pagi.
DIHANTAM LONGSOR : Kondisi rumah warga yang tertimbun tanah longsor di Kampung Cibatu Hilir, RT 01/RW 11, Desa Sekarwang, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (24/01) pagi.

SUKABUMI — Sebuah video warga viral di grup perpesanan WhatsApp terkait terjadi longsor di Kampung Cibatu Hilir, RT (01/11), Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak Rabu (24/01/2024).

Tercatat ada 10 unit rumah warga  dan puluhan lain terancam tertimbun longsor. Berdasarkan kesaksian warga, awal terjadi kejadian longsor yang terjadi pada pukul 06:00 WIB tersebut setelah mendengar  Suara Kletek-Kletek dan kondisi bambu yang sudah miring.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Sekarwangi Abeng Baenuri mengatakan, peristiwa bencana tanah longsor yang terjadi sekira pukul 06.30 WIB ini, diketahui saat ia mendapatkan telephone dari Ketua RW setempat sekira pukul 06.00 WIB, bahwa di wilayah kampung tersebut terdengar bunyi yang mencurigakan, tepatnya di atas tebing pemukiman penduduk.

“Nah, setelah itu langsung saya pergi ke atas ternyata betul sudah ada beberapa rumpun bambu yang sudah agak miring atau condong, dan bunyi kletak-kletek dan itu dimungkin bunyi suara pecahan bambu,” kata Abeng kepada Radar Sukabumi pada Rabu (24/01).

Setelah itu, ia melihat ada potensi bencana longsor. Maka, ia langsung menginstruksikan kepada warga yang lokasinya berada di bawah tebing rumpun bambu, untuk segera mengevakuasi keluarganya ke tempat lebih aman.

“Iya, karena ada lebih dari 10 rumah yang terancam longsor dan diharuskan harus segera keluar rumah untuk mengungsi dan Alhamdulillah semuanya sudah keluar,” ujarnya.

“Sehingga saat kejadian tepat pukul 06.30 WIB terjadi longsor,” paparnya.

Masih kata Abeng, bencana tanah longsor tersebut terjadi secara bertahap. Karena tanah dari tebing tersebut masih terhalang oleh pepohonan rumpun bambu. Meski demikian, sampai saat ini pergerakan tanah masih tetap terjadi dan rumah warga yang tertimbun hingga pukul 10.00 WIB sudah ada 10 rumah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *