Jalan Cijangkar Sukabumi Bertahun-Tahun Rusak, Warga Empat Desa di Nyalindung Protes

Kecamatan Nyalindung Sukabumi
Ratusan warga dari empat desa yang ada di wilayah Kecamatan Nyalindung, saat longmarch di ruas Jalan Cijangkar- Tanjungsari

SUKABUMI – Ratusan warga dari empat desa yang ada di wilayah Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, memprotes soal jalan rusak. Bagaimana tidak, jalan raya Cijangkar – Tanjungsari yang merupakan jalan berstatus Kabupaten Sukabumi itu, sudah bertahun-tahun dibiarkan rusak parah.

Selain bergelombang, jalan tersebut kerap dipenuhi kubangan air saat turun hujan. Jika musim kemarau, badan jalan selain dipenuhi serakan batu kerikil, juga berdebu. Sehingga, kerap menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Khususnya, kendaraan roda dua.

Bacaan Lainnya

Ketua DPK KNPI Kecamatan Nyalindung, Irvan Teguh Ramdani kepada Radar Sukabumi mengatakan, jalan yang memiliki panjang sekitar 15 kilometer tersebut, mengalami rusak parah. Karena, tidak mendapapatkan perhatian dari pemerintah.

“Kalau jalan yang perbatasan Cijangkar – Bojongkalong itu, lumayan sudah lama rusaknya ada sekitar 5 tahun lebih. Tapi, kemarin pas menjelang Pilbup sempat dilapen cuma tidak lama dan sekarang rusak lagi,” kata Ivan kepada Radar Sukabumi pada Senin (12/06).

“Sementara, untuk jalur Desa Sukamaju sampai perbatasan Desa Bojongsari, Kecamatan Nyalindung, kondisi rusaknya sudah puluhan tahun,” ujarnya.

Untuk itu, ia bersama Karang Taruna Kecamatan Nyalindung, Pemuda Pancasila PAC Nyalindung dan masyarakat dari empat desa di wilayah Kecamatan Nyalindung, langsung menggelar aksi longmarch sepanjang sekitar 1 kilometer, tepatnya dari perbatasan Jalan Raya Desa Bojongkalong – Cijangkar.

“Kemarin hari Minggu (11/06) itu, ada sekitar 150 sampai 200 warga melakukan longmarch soal jalan rusak itu. Kami berjalan kami sambil membawa spanduk kecaman,”paparnya.

Masih kata Irvan, ratusan warga yang melakukan aksi longmarch itu, berasal dari empat desa yang ada di wilayah Kecamatan Nyalindung. Yakni, Desa Dijangkar, Bojongkalong, Bojongsari dan Desa Sukamaju. “Ke empat desa ini, merupakan wilayah dari lintasan jalan rusak itu,” timpalnya.

Saat melakukan longmarch, ratusan warga juga memprotes terkait keberadaan salah satu pabrik kandang ayam petelur yang ada di wilayah tersebut. Ini dilakukan lantaran pabrik yang diketahui milik PT Japfa itu, tidak berkomitmen bersama warga sekitar.

“Pabrik PT Japfa itu, berdiri di kampung ini ada sekitar 4 tahun lalu. Nah, dulu perusahaan tersebut pernah menjanjikan ketika perusahaan dibangun jalan katanya akan bagus. ternyata sampai saat ini, tidak demikian. Memang, ada upaya tapi mereka hanya nambalan jalan berlubang dengan barangkal sebanyak dua truk saja. Itu pun juga tidak merata semua,” bebernya.

Akibat jalan rusak itu, masih kata Ivan, telah berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Terlebih lagi, jalan rusak itu merupakan akses vital warga menuju area publik. Seperti, pergi ke sekolah, layanan kesehatan, pasar dan lainnya. “Kami sudah komunikasi dengan pemerintah desa dan pemerintah Kecamatan Nyalindung. Iya, katanya sering mengajukan perbaikan. Tapi, sampai sekarang belum ada respon yang jelas,” tandasnya.

Sebab itu, ia berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi dapat segera meninjau ke lokasi jalan rusak tersebut. ” Warga disini tidak punya kepentingan apapun. Apalagi, soal politik. Kami hanya ingin pemerintah peduli untuk membangun atau memperbaiki jalan rusak itu,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *