Corona Masuk Sukabumi?

Keduanya dirujuk ke ruang IGD RSUD Syamsudin sekira Pukul 08.00 WIB Minggu (1/3) karena mengalami masalah pada kesehatan, yakni batuk, pilek dan demam. Sebelumnya diketahui keduanya baru pulang dari ibadah umrah dan menyempatkan diri singgah ke negara terpapar virus corona, Abu Dhabi.

“Maka teman-teman dari RSUD Syamsudin melakukan protap resmi dari Kemenkes tentang penanganan terhadap virus corona. Ini dilakukan karena pasien yang datang dengan gejala yang mirip dengan virus corona,” ungkap Fahmi.

Bacaan Lainnya

Disebutkan, bahwa pasien S datang dengan gejala batu, pilek dan demam. Kemudian mendapatkan pemeriksaan oleh dokter jaga dan kemudian dikonsultasikan dengan dokter spesialis paru-paru. Hasilnya, pasien atas nama tuan S ditetapkan dengan pheunomia kategori pemantauan.

Kemudian pasien nyonya T juga mendapatkan penangan intensif di IGD. Diketahui mengalami keluhan sesak nafas, batuk, dan pilek yang kemudian dilakukan konsultasi ke dokter spesialis jantung dan spesialis paru. “Dari hasil konsultasi akhirnya kami tetapkan pheunomia kategori pengawasan dan langsung dipindahkan ke ruang isolasi,” paparnya.

Fahmi juga mengungkapkan, bahwa keduanya merupakan pasien lama RSUD Syamsudin dengan catatan medis riwayat penyakit jantung. Sebelum berangkat umrah, pasien juga memang sudah mengalami sakit batuk dan pilek. Yang artinya, sudah dalam kondisi tidak fit dan memiliki gejala-gejala influenza.

“Jadi untuk sementara, kami masih berkeyakinan bahwa kematian pasien lebih dikarenakan penyakit jantung yang sudah dideritanya. Itulah sebabnya kami juga sangat menyesalkan informasi yang sangat cepat beredar bahwa ini diindikasikan penyakit corona. Padahal hasil Balitbang Kemenkes belum kami terima,” tegas Fahmi.

“Pesan kami kepada warga Sukabumi, untuk tidak panik, tidak resah, dengan informasi-informasi yang berseliweran. Baik melalui whatsappp, media online, media sosial dan sebagainya. Insyaallah Pemkot Sukabumi bersiap dan bersiaga dengan kemungkinan-kemungkinan apabila ada yang diindikasikan corona,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *