Bansos di Sukabumi Belum Merata

Muhadjir Effendy
Mentri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PKM), Muhadjir Effendy saat berbincang dengan salah satu warga ketika melakukan kunjungan ke Sukabumi

Ia menjelaskan, pemerintah sengaja membeli gabah atau beras dari petani lokal Sukabumi dan Cianjur. Karena, ini sesuai intruksi dari Presiden RI untuk membeli dan memoborong beras lokal. Hal itu dimaksudkan, agar produksi petani terserap dan harganya pun agar naik. Sehingga tidak dapat merugikan petani lokal.

“Syukur-syukur petani bisa mendapatkan keuntungan yang cukup, sehingga mereka dapat menaikan daya beli. Otomatis pertumbuhan ekonomi juga akan berputar dan tidak hanya petani saja yang menikmatinya.

Bacaan Lainnya

Untuk itu, saya meminta kepada para petani, khususnya petani pemilik, jika harga gabahnya naik agar dibagi-bagi rizkinya kepada buruh petani. Kemudian mereka yang bergerak di sektor tengkulak, agar tidak mengambil keuntungan yang terlalu banyak,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre Cianjur, Renato Horison menjelaskan, untuk ketersedian beras dari awal Bulog Sub Divre Cianjur sudah melakukan penyerapan sebagai langkah pengeluaran atau pendistribusian beras kepada masyarakat. “Jadi ketersedian gabah di gudang dapat dikeluarkan. Sehingga kami bisa dan dapat melakukan pembelian kembali ke petani,” kata Renato.

Untuk di tahun ini, jumlah penyedian beras tidak terbatas. Namun untuk di Bulog Sub Divre Cianjur, sendiri total yang sudah dilakukan pengadaan untuk gabahnya sendiri sekitar 8.000 ton.

Sedangkan untuk berasnya sekitar 6.000 sampai 7.000 ton. “Dalam menghadapi musim kemarau, ketersediannya juga kita akan cukup karena ketersedian stok cukup melimpah hingga tiga sampai enam bulan bisa cukup. Seperti untuk gabah sendiri stoknya itu sekitar 1.300 ton dan berasnya sekitar 800 ton. Jadi totalnya ada sekitar 2.000 ton,” pungkasnya. (upi/den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *