Wiranto: Benny Wenda Aktor Kerusuhan Papua

Menko Polhukam Wiranto

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan (Menko Polhukam), Wiranto menyebut Benny Wenda sebagai aktor utama kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Meski sudah tak lagi menyandang status WNI, namun dia masih melancarkan propaganda hasutan dari luar negeri. Selain itu, Wiranto mengatakan, Wenda juga melakukan konspirasi dengan aktor-aktor lokal untuk membuat kisruh suasana. Pihak lokal yang diajak kerjasama diantaranya Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

“Memang ada satu konspirasi antara Benny Wenda dengan kedua organisasi itu. Baik KNPB maupun AMP. Itu ada, jadi bukan mengada-ada. Itulah yang kemudian mendorong terjadinya satu demonstrasi yang anarkis,” ujar Wiranto dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (5/9).

Bacaan Lainnya

Konspirasi yang dimaksud seperti terjalinnya persamaan pola pikir untuk memisahkan Papua dan Papua Barat dari Indonesia. Kemudian merencanakan waktu dan lokasi unjuk rasa. Dan menentukan kapan kerusuhan itu dibuat. “Direncanakan ada lagi yang mengacau perkotaan. Ada buktinya. Tetapi, tidak semua informasi, untuk kepentingan operasional disampaikan ke publik,” tambah Wiranto

Oleh sebab itu, Wiranto menghimbau kepada seluruh warga Papua dan Papua Barat agar tidak termakan provokasi Wenda. menurut dia, situasi kondusif harus terjalin di Papua dan Papua Barat agar pembangunan bisa dilanjutkan. “Nggak mungkin membangun sambil rusuh. Ditenangkan dulu, sabar, tenang, selesaikan dengan dialog, persuasif, kompromis, edukatif,” tegasnya.

Ketua Eksekutif United Liberation Movement For Wets Papua (ULMWP) Benny Wenda menegasakan Perjuangan Papua untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesis, (NKRI) ialah dengan jalan damai tanpa anarkis dan kekerasan. Untuk itu, Benny menilai jika terjadi anarkis pada demostrasitrasi di Kota Jayapura (29/8) lalu adalah skenario Negara Indonesia untuk mengacaukan perjuanganya yang selama ini damai.

Wenda menegaskan tuntutan rakyat Papua adalah referendum dengan perjuangan secara damai maka yang menciptakan melisi barisan nusantara dan barisan merah putih merupakan bentukan Indonesia sendiri untuk bentrok dengan orang Papua. “Jakarta tidak bisa menuduh saya sebagai aktor di belakang, apa yang terjadi di Papua dan Surabaya Jakarta dan lainya, itu spotannitas karena Indonesia menuduh dan mengkategorikam Bangsa Papua sebagai bangasa Monyet, anjing dan binatang lainya, dan meminta orang Papua harus pulang ke Papua. Ini yang membuat Orang Papua secara secara spontan turun ke jalan,” jelas Benny seperti dilansir Cendrawasih Pos (Jawa Pos Group), Jumat (5/9).

Dirinya menilai, rakyat Papua ingin keluar secara damai dan Indonesia tidak menginginkan hal ini, karena cara secara damai sampai saat ini telah sudah banyak mendapat simpati dunia, maka dirinya menilain Indonesia membuat skenario untuk melakukan tindakan anarkis yang memihak ke Indonesia dan menyalahkan orang Papua.

”Contohnya pada demo yang dilakukan hari pertama berlangsung damai dan aman dan gubernur juga hadir, tapi pada demo kedua kejadian anarkis karena Indonesia tahu reputasi Indonesia di dunia internasional sudah hancur sehingga mereka harus buat skenario-skenario sehingga perjuangan bangsa Papua secara damai mereka berusaha mengacaukan dengan dikategori separatis, anarkis dan pengacau,” katanya.

 

(bik/jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *