Jembatan Penghubung Ambruk

WARUNGKIARA – Jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Warungkiara ambruk akibat hujan deras yang mengguyur selama tiga hari lalu. Dampaknya, aktivitas warga didua desa ini terganggu. Namun beruntung, saat kejadian tidak ada warga yang melintas sehingga tidak sampai memakan korban jiwa.

Jembatan yang ambruk itu berada di Kampung Kubang Keong, RT 03/05, Desa Hegarmanah, Kecamatan Warungkiara. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, jembatan ini menghubungkan Desa Hegarmanah dengan Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara.

Bacaan Lainnya

“Di desa kami ada 3.500 jiwa. Akibat jembatan ini ambruk, aktivitas mereka jadi terhambat, bahkan terisolir,” ujar Kepala Desa Hegarmanah, Ade Ruslan kepada Radar Sukabumi, (04/12).

Menurut Ade, meskipun jembatan ambruk, namun warga tetap menjalankan aktivitas. Sedikitnya ada dua langkah yang terpaksa warga lakukan. Yakni, melewati jembatan penghubung dengan Desa Tarisi dan melewati derasnya air yang berada di bawah jembatan yang ambruk. “Kalau lewat Tarisi, itu jaraknya lumayan cukup jauh. Makanya tidak sedikit warga yang memaksa menyebrangi derasnya air di bawah jembatan,” imbuhnya.

Karena khawatir terbawa derasnya arus air, maka dengan swadaya warga membangun jembatan daurat yang terbuat dari bambu. Ade mengaku, ambruknya jembatan yang merupakan akses vital ini sudah dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

“Untuk sementara sambil menunggu jembatan permanen yang sudah di laporkan ke pemerintah. Minimal sekarang, pejalan kaki dan kendaraan roda dua bisa melintas,” pungkasnya

Sementara itu, warga setempat, Yuswandi (35) menambahkan, akibat jembatan yang sering ia lalui ambruk, maka dengan terpaksa ia menggunakan jembatan yang menuju Desa Tarisi supaya bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Pria yang sudah memiliki dua orang anak itu berharap, jembatan ambruk itu segera diperbaiki. “Jelas terganggu, karena kalau lewat sana (Tarisi, red) itu jaraknya cukup jauh. Kami selaku warga berharap, jembatan ini segera dibangun,” singkatnya seraya berharap. (ren)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *