Karena Orang Gemuk Lemaknya Putih

Dr Sony ingin menghubungkannya dengan kesehatan pankreas: organ yang memproduksi insulin. Kalau cell-cell pankreas bagus tentu kemampuannya memproduksi insulin juga oke. Bukan saja jumlahnya. Juga kualitasnya. Memang Dr Sony tahu: jumlah produksi insulin saja tidak menyelesaikan diabetes. Setelah diproduksi insulin itu harus bisa masuk sasaran.

Kadang yang disasar itu tidak welcome. Atau hanya menerimanya setengah hati. Akibatnya tidak bisa mengatasi diabetesnya. Misalnya: orang gemuk. Pankreasnya mungkin mampu memproduksi insulin dengan baik. Tapi orang itu memiliki lemak yang banyak. Insulin tersebut tidak bisa mencapai sasaran dengan effektif. ”Lemaknya orang gemuk itu warnanya putih,” kata Dr Sony.

Mengapa lemak orang gemuk warnanya putih? ”Karena sedikit mengandung mithocondria. Yang diperlukan sebagai sumber energi,” katanya. ”Sedang orang yang tidak gemuk warna lemaknya coklat. Karena banyak mengandung mithocondria,” tambahnya.

Oh… itu lah sebabnya orang gemuk justru kurang berenergi. Sulitnya lagi: gara-gara sedikitnya insulin yang bisa diserap tubuh itu terjadilah disinformasi. Sistem informasi tubuh terdistorsi. Dikira jumlah insulinnya tidak cukup. Otak mengintruksikan pankreas agar memperbanyak prosuksi insulin.

Padahal: insulin sudah cukup. Tapi yang menerimanya tidak bisa memanfaatkan semua. Dr Sony akhirnya lulus. Dua tahun lalu dilantik sebagai doktor. Ia juga menjabat Sekjen Persatuan Diabetes Indonesia. Kecintaannya pada penelitian diwarisi dari ayahnya: yang seumur hidupnya tekun di labolatorium kesehatan.

Istrinya juga dokter gigi. Anaknya dua. Perempuan semua. Satu jadi dokter seperti ayahnya. Satu lagi jadi dokter gigi seperti ibunya. Bertemu dengan dokter yang aktif di penelitian begini saya jadi ingat Prof. Dr. Shen Zhongyang. Yang 11 tahun lalu memimpin operasi ganti hati saya. Di RS khusus di Tianjin Tiongkok.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *