Warga Kasepuhan Sinarresmi Cisolok Antusias Laksanakan Pecoblosan Pemilu 2024

TPS-Kasepuhan-Sirnaresmi
Suasana masyarakat kampung adat kasepuhan Sinarresmi Cisolok nyoblos pada pemilu 2024 di balai pertemuan.

CISOLOK – Sejumlah warga di kampung adat kasepuhan Sinarresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi mengaku kebingunan membedakan lima jenis surat suara yang berbeda warna.

Hal itu diungkapkan Kepala Desa Sirnaresmi Iwan Riswandi, dimana beberapa warga kampung adat kasepuhan Sinarrresmi sempat curhat kepadanya yang mengaku kebingungan terkait banyaknya warna kertas suara yang harus dicoblos terlebih berbeda warna yakni Presiden, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten serta kerta suara DPD RI.

Bacaan Lainnya

Kata Iwan, masyarakat kasepuhan yang melaksanakan pencoblosan pada akhirnya memahami setelah diberikan penjelasan perbedaan warna surat suara Pemilu 2024 ini oleh pihak penyelenggara.

“Ada beberapa warga curhat ke saya, cuma itu mungkin karena se-Indonesia, jadi harus menjelaskan dengan jelas, kudu jentre kalau kata warga kasepuhannya dari segi warna-warnanya. Alhamdulillah setelah dijelaskan mengerti dan terpenting warga datang ke TPS,” ungkap Iwan. Rabu, (14/2).

Iwan menegaskan, warga Kampung Adat Sinarresmi, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, sangat antusias datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk melakukan pencoblosan dalam Pemilu serentak tahun 2024 ini dibanding pada pemilu 2019 lalu.

Salah satunya terlihat di TPS 01, lanjut Iwan yang mana masyarakat kasepuhan adat sejak pagi sudah antri untuk mencoblos di Bale Riuangan Kasepuhan Sinarresmi.

“Dibandingkan pada Pemilu 2019 lalu, pada pemilu 2024 tahun ini warga Kasepuhan lebih antusias untuk mencoblos, warga Desa Sirnaresmi kebetulan warganya banyak warga kasepuhan,” jelasnya.

“Alhamdulillah partisipasi warga datang cukup tinggi, lebih meningkat, alhamdulillah datang ke TPS luar biasa, walaupun banyak kegiatan, warga pada datang,” imbuhnya.

Iwan juga mengapresiasi tiga kampung adat kasepuhan di Desa Sirnaresmi yakni Kasepuhan Sinar Resmi, Gelar Alam dan Ciptamulya atas diperbolehkannya balai pertemuan digunakan untuk proses pencoblosan pemilu serentak 2024 ini.

“Yang penting petugas KPPS sudah ngobrol izin sama abah, tidak masalah, yang penting pelaksanaan lancar dan aman,” terangnya.

“Biasanya kan gini, TPS di sekolah atau tempat punya negara, tapi karena antusias warga, kasepuhan memberikan ruang, mengasih tempat, karena udah beberapa tahun-tahun lalu sebelum ada balai pertemuan suka di sekolah,” tandasnya. (Ndi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *