Restu Jokowi Tentukan Sosok Ketum Golkar

Burhanuddin Muhtadi

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) menjadi tokoh kunci yang akan menentukan sosok ketua umum Partai Golkar ke depan setelah Musyawarah Nasional (Munas). Tokoh yang maju calon ketua umum Golkar, wajib mengantongi restu Jokowi jika ingin terpilih. “Siapa pun yang menang di Munas mendatang, sangat ditentukan apakah si calon memiliki restu dari kekuasaan atau tidak?” kata Burhanuddin ditemui awak media di Jakarta Selatan, Minggu (7/7).

Dalam analisis Burhanuddin, dua nama caketum Golkar yang diperkirakan maju yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo. Hingga saat ini, keduanya memiliki hubungan baik dengan penguasa. Tercatat, Airlangga ialah Menteri Perindustrian di era Presiden Jokowi. Ketum Golkar petahana ini dinilai akrab dengan Jokowi. Hal itu tercermin dengan dispensasi yang diberikan Jokowi untuk Airlangga. Diketahui, Airlangga bisa rangkap jabatan yakni sebagai menteri dan ketum partai. “Sebelumnya menteri dilarang menjabat rangkap, tetapi Airlangga diberi pengecualian untuk rangkap jabatan, yaitu sebagai menteri dan ketum Golkar,” ujar dia.

Bacaan Lainnya

Di sisi lain, kata Burhanuddin, Bambang Soesatyo juga memiliki kedekatan dengan Jokowi. Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, menjabat Ketua DPR di saat Jokowi memimpin Indonesia di periode pertama. Namun, kata dia, keduanya harus pandai mengelola kedekatan dengan Jokowi. Sebab, pelaksanaan Munas Golkar diselenggarakan pada Desember 2019.

Menurut Burhanuddin, Bamsoet kemungkinan besar tidak lagi menjabat sebagai Ketua DPR saat Munas Golkar berlangsung. Bamsoet berpotensi lengser dari kursi pimpinan DPR setelah periode legislatif berakhir pada Oktober 2019. “Kalau Munas di September, bagaimana pun posisi Ketua DPR masih diisi Bamsoet,” ujarnya.

Begitu pun dengan Airlangga. Ketum petahana Golkar ini kemungkinan tidak menjabat menteri kabinet Jokowi ketika Munas berlangsung. “Namun buat saya, Jokowi tentu tidak melihat dari sisi kedekatan saja tetapi juga misalnya sisi kepemimpinan masing-masing calon ketua umum harus mampu memastikan Jokowi ‘soft landing’ di periode kedua,” ucap dia.

(mg10/jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *