BANDUNG– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) melaksanakan Simulasi nasional hasil penghitungan suara di Tingkat Kecamatan pada pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019, yang di laksanakan di Kecamatan Gedebage, Bandung, rabu (3/10).
Pelaksanaan pemilu serentak yang dilaksanakan pada tahun 2019 yang akan datang merupakan sistem baru, pasalnya pemungutan suara langsung dengan 5 surat suara bersamaan, yakni pemilihan presiden dan wakil presiden, Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) RI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota/Kabupaten, serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Kepala Biro Teknis dan Humas KPU RI Nursyarifah dalam sambutannya menjelaskan, bahwa rekapitulasi perhitungan suara untuk tahun 2019 ini berbeda dari pemilu 2014, rekapitulasi yang sebelumnya dilaksanakan di tingkat panitia pemungutan suara (PPS) kelurahan menjadi di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Nursyarifa menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengukur waktu yang di perlukan, serta tahapan-tahapan yang memerlukan pencermatan.
“Ini merupakan suatu gambaran tentunya untuk jajaran KPU agar dapat dijadikan pencermatan dan pembelajaran sehingga bisa dapat mengeluarkan kebijakan – kebijakan yang mendekati real di lapangan,” kata Nursyarifah.
Simulasi diharapkan dapat menjadi media sosialisasi kepada KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan terutama Partai Politik peserta pemilu serta masyarakat pemilih.
“Sebagai stakholder pemilu yang kemudian dapat menjadikan ajang sosialisasi ini kepada jajaran di lingkungan peserta pemilu dan masyarakat, terutama pemilih agar bisa mengetahui proses pelaksanaan rekapitulasi di tingkat kecamatan,” tegasnya.
Turut hadir pula dalam kegiatan ini Komisioner KPU RI Ilham Syahputra, Ketua KPU Jabar Rifqi Alimubaroq berserta komisioner KPU Jabar lainnya, Ketua KPU Kota Bandung Apipudin, dan hadir juga jajaran Komisioner Bawaslu Jabar dan Bawaslu Kota Bandung, serta perwakilan dari Partai Politik peserta pemilu.
(aga)
