Universitas Muhammadiyah Sukabumi Dorong Transisi PAUD Menyenangkan

UMMI Dorong Transisi PAUD
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi saat menjadi pembicara di studium general PG-PAUD UMMI

SUKABUMI – Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) melaksanakan studium generale secara luring dengan mengundang Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Muhammad Hasbi di Auditorium UMMI, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jumat (17/5).

Mengusung tema “Mewujudkan SDM Unggul dan Berkarakter Sejak Usia Dini Melalui Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan”, acara ini dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota dan Kabupaten Sukabumi, seluruh guru PAUD-TK dan kepala SD se-Sukabumi hingga mahasiswa Prodi PG-PAUD UMMI.

Bacaan Lainnya

Rektor UMMI Reny Sukmawani mengatakan, studium general dilakukan guna memberikan pengetahuan terkait mewujudkan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Sehingga tidak terjadi misspersepsi di kapangan orang tua murid dalam masa transisi tersebut.

“Ini juga sebagai upaya bersama untuk memenuhi pemenuhan hak kemampuan fondasi bagi anak usia dini dari manapun titik berangkat mereka, semoga hal-hal kesalahan persepsi ini tidak terjadi untuk calon ibu dari sini,” terang Rektor UMMI Reny Sukmawani kepada Radar Sukabumi.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbudristek Muhammad Hasbi yang juga hadir sebagai narasumber pembicara menyampaikan masa transisi pendidikan dari PAUD ke SD harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
Menurutnya, masa transisi pendidikan dari PAUD ke SD harus dipahami sebagai fondasi anak ketika memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Tadi disampaikan tentang salah satu kebijakan tentang Kemendikbudristek yaitu gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, tentu kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak baik yang mengikuti PAUD maupun tidak megikuti PAUD terlebih dahulu tetapi langsung ke jenjang pendidikan dasar memiliki kompetensi kemampuan pondasi yang lengkap saat mereka memasuki jenjang pedidikan dasar sehingga mereka bisa melalui jenjang pendidikan dasar dengan sukses,” ungkap Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbudristek Muhammad Hasbi.

Ia menjelaskan, upaya untuk melakukan transisi PAUD ke SD dengan menyenangkan dilakukan dengan upaya-upaya persuasif bukan dengan represif. Seperti misalnya melakukan pembelajaran khususnya untuk calistung seperti dengan mengeksplorasi kreativitas anak-anak misalnya dengan memanfaatkan nada, gerakan ataupun media.

“Juga perlu diperhatikan usia anak untuk masuk ke jenjang sekolah dasar di mana usia ideal anak masuk ke SD itu 7 tahun dan bisa usia 6 tahun, asal memenuhi syarat enam indikator anak terbekalinya kemampuan pondasi dasar,” paparnya.

Seperti terkait dengan keimanan dan budi pekerti, kemudian terkait juga dengan kecapan emosional, konsep yang positif untuk indikator terbekalinya anak enam kemampuan pondasi.

“Misalnya keimanan dan budi pekerti, kecakapan emosional, konsep yang positif untuk belajar terkait keterampilan emosional misalnya bagimana ia mampu mengelola kehidupan sehari-hari dan indikator-indikatornya. Saya rasa ketika indikator itu sudah memenuhi anak usia 6 tahun bisa masuk SD,” pungkasnya. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *