SMPN 2 Kota Sukabumi Galakan P5, Bentuk Karakter Pelajar

Kepsek SMPN 2 Kota Sukabumi Arham
Kepsek SMPN 2 Kota Sukabumi Arham

SUKABUMI – Guna memupuk karakter pelajar mandiri dan peduli lingkungan, SMPN 2 Kota Sukabumi menggalakan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan berbagai kegiatan seperti menanamkan kearifan lokasi hingga mendaur ulang sampah.

Kepsek SMPN 2 Kota Sukabumi Arham mengatakan, program ini salah satu upaya untuk memupuk karakter pelajar yang mandiri dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

Bacaan Lainnya

“Dalam program ini, pelajar akan terlibat dalam berbagai kegiatan di sekolah mulai menanamkan kearifan lokal hingga hidup berkelanjutan,” kata Arham kepada Radar Sukabumi, Senin (9/10).

Lanjut Arham, kelas 7 akan fokus pada tema kearifan lokal dengan kegiatan plogging, yaitu mengumpulkan sampah sekaligus berolahraga. Sementara itu, tema kedua untuk kelas 7 adalah keberagaman global, di mana pelajar melakukan pembuatan video yang menggambarkan hubungan antara beragam suku di Indonesia dengan saling menghargai.

“Pada Februari, kelas 7 juga akan mengadakan pameran berbagai jenis masakan, seperti gehu dan batagor, untuk mengasah keterampilan kewirausahaan mereka,” ujarnya.

Adapun, sambung Arham, Kelas 8 akan lebih fokus pada kehidupan berkelanjutan dan pengurangan sampah.

Siswa akan belajar tentang daur ulang dan mencoba mengubah plastik menjadi pakaian yang kemudian akan dipamerkan. “Selain itu, mereka juga akan mempelajari gaya hidup sehat dengan melakukan gerakan senam dan menggunakan teknologi rekayasa,” paparnya.

Menurutnya, tujuan dari program ini adalah untuk membentuk karakter pelajar yang mandiri, adaptif, dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Pihak sekolah juga akan mengadakan pameran yang terbaik dari karya pelajar, dengan harapan dapat menginspirasi pelajar lainnya. “Selain itu, juga mendukung upaya daur ulang yang ramah lingkungan,” cetusnya.

Tak hanya itu, para pelajar juga bakal melakukan kunjungan pelajar ke Museum Kipahare, salah satu museum tertua di Kota Sukabumi, sebagai kegiatan penggalian sejarah.

“Hasil wawancara tentang plogging juga akan dibuat sebagai dokumentasi. Selain itu, program ini akan melibatkan semua siswa kelas 7 dan 8 dalam kurikulum yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *