SMK IT Al-Junaediyah Bekali Siswa Technoenterpreneur

Sebanyak 611 siswa dan 46 tenaga pengajar SMK IT Al-Junaediyah mengikuti Camping Day Caracter Building di Ponpes Mabda Islam, Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI – Menghadapi era digital 4.0, SMK IT Al-Junaediyah Kabupaten Sukabumi berkomitmen menyiapkan para pelajarnya menjadi pelajar yang unggul dan dapat bersaing di dunia industri. Tentunya dengan menyeimbangkan antara penerapan ilmu agama, serta beragam kompetensi keahlian.

Karena selalu melakukan terobosan baru di dunia pendidikan, sekolah yang berlokasi di Jalan Sukamanah, Kecamatan Cisaat ini menjadi sekolah swasta unggulan yang berkarakter di Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Salah satunya dengan menyelenggarakan Camping Day Caracter Building di Pondok Pesantren Mabda Islam, Nyalindung, Kabupaten Sukabumi pada 30 September-1 Oktober 2019.

“Sengaja kami laksanakan Camping Day Caracter Building ini agar mereka mendapatkan banyak ilmu seperti bagaimana menjadi seorang Technoenterpreneur, kemudian dilatih leadership (kepemimpinan,red)nya juga, dan training. Seluruh peserta selalu kami libatkan dalam berbagai kegiatan keagamaan,” tutur Pembina Yayasan SMK IT Al-Junaediyah dr. Suherman kepada Radar Sukabumi.

er Building di Ponpes Mabda Islam, Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. (Insert) Pembina Yayasan SMK IT Al-Junaediyah dr. Suherman foto bersama jajaran.

Sebanyak 611 siswa dan 46 tenaga pengajar SMK IT Al-Junaediyah ikut dalam kegiatan ini. Mereka dilatih langsung oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya.

“Perlu diketahui bahwa sekarang ini penerapan kemandirian di SMK tidak melihat titel atau gelar akademik. Akan tetapi yang dilihat adalah inovasi dan kreasi di zaman 4.0,” terangnya.

Untuk itu, lanjur dr. Suherman, diperlukan Technoenterpreneur. Yaitu sebuah inkubator bisnis berbasis teknologi yang memiliki wawasan untuk menumbuh-kembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda, khususnya pelajar sebagai peserta didik. “Nah ini merupakan salah satu strategi terobosan baru SMK IT Al-Junaediyah untuk menyiasati masalah pengangguran intelektual yang semakin meningkat,” tegasnya.

Sementara itu Kepala SMK IT Al-Junaediyah Wawa Rijaludawa menjelaskan, sebagai sekolah yang berbasis pada penguasaan skill, tentunya SMK IT Al Junaidiyah mengembangkan keilmuan yang bukan hanya berbasis pada penguasaan ilmu yang bersifat umum, namun menyeimbangkan dengan ilmu agama.

“Hal ini menjadi penting karena ada keseimbangan antara ilmu duniawi dan ilmu agama, niscaya mampu membentuk karakter siswa yang unggul dalam segala hal,” tuturnya.

Sebagai langkah awal untuk membentuk pribadi yang lebih baik dan siap bersaing dalam mengarungi ketatnya persaingan setelah lulus, pihaknya membiasakan siswa untuk melaksanakan salat duha, salat zuhur berjamaah dan kultum. Sesuai dengan

Visi SMK IT al-Junaediyah, yaitu membawa siswa yang memiliki kemampuan hafalan Alquran, dan mempunyai ketetampilan hebat, kecapakan dalam hidup dan mapan untuk menuju kehidupan yang lebih baik serta mampu bekerja sesuai dengan keahliannya.

“Dalam mendidik para pelajar, kami melibatkan para orang tua mereka. Untuk para orang tua kami berikan teknik parenting, diimbangi dengan pendidikan karakter building bagi para siswanya,” tutur Wawa.

Menurutnya parenting sangat penting, mengingat tanggung jawab dalam mendidik anak itu bukan hanya dari sekolah saja. Tetapi justru dibutuhkan peranan orang tua, dalam membentuk karakter siswa dan itu yang lebih utama.

“Jadi dalam pendidikan itu harus ada keseimbangan antara pendidikan di rumah dan di sekolah, nah
SMK IT Al-Junaediyah dalam membentuk karakter siswanya mempunyai pedoman tidak ada konsep menganggur,” terangnya.

Jadi konsep pembelajaran ditanamkan setiap murid mempunyai pedoman yang dinamakan BMW. Artinya setiap anak siap untuk bekerja, kalau tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi serta kalau tidak siap mereka berwirausaha. Sehingga mampu memahami fungsi managerial, supervisi dan mempunyai jiwa berwirausaha.

“Dalam Camping Day Caracter Building ini adalah upaya kami untuk senantiasa bertadabbur yaitu mencermati, tafakkur adalah memikirkan atau mengamati, dan tasyakkur atau bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT.

Tafakur dan tadabur itulah yang akan mengantarkan manusia pada tasyakur. Hasilnya, manusia akan pandai bersyukur dengan memanfaatkan nikmat yang diberikan padanya di jalan yang benar, sesuai kehendak-Nya,” tegas Wawa.

Pondok Pesantren Mabda Islam Nyalindung sengaja dipilih sebagai tempat Camping Day Caracter Building, dengan tujuan untuk belajar survive di setiap keadaan. “Melalui kegiatan itu, para peserta juga dilatih untuk memiliki jiwa yang ulul albab sesuai dengan QS Ali Imran ayat 191. Di mana setiap yang diciptakan Allah SWT itu tidaklah sia-sia, dan semua harus disyukuri,” tegasnya.

Ponpes tersebut merupakan milik Ustaz Sandi yang hanya seorang marketing digital. “Dari sini anak didik kami juga diajar untuk mengadopsi ilmu digital marketing, berwirausaha, hiking dan berwisata sambil beramal jariyah sebab di sini ada 140 anak yatim piatu. Tidak hanya itu para peserta juga dilatih panahan, berkuda dan lainnya.

SMK IT Al-Junaediyah itu itu differen (beda), sebab kami latih mereka agar berakhlakul karimah.

Ada salat duha, tahfiz One Hour One Juz, salat qobliyah ba’diah, kultum. Kami kemas dengan gaya perpaduan antara dunia dan akhirat, ada pula One Day One Ayat, setor sama murobbi One Hour One Juz,” pungkasnya. (*/sri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *