SDN Cipanengah Kota Sukabumi Kampanyekan Bahasa Ibu

SDN Cipanengah Kota Sukabumi
Siswa SDN Cipanengah Kota Sukabumi bermain Aksara Sunda "Ka Ga Nga" di Hari Bahasa Ibu Internasional, Rabu (21/2/2024).

SUKABUMI – Memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh setiap 21 Februari, SD Negeri (SDN) Cipanengah, Kota Sukabumi menggelar berbagai kegiatan untuk melestarikan Bahasa Ibu atau bahasa daerah kepada para siswanya.

Kepada Radar Sukabumi, Kepala SDN Cipanengah Lilis Wulansari mengungkapkan, pelaksanaan Poe Basa Indung Internasional tahun ini mengusung tema “Basa teh Ciciren Bangsa, Aya Basana Langgeng Bangsana” ini digelar dengan berbagai kegiatan.

Bacaan Lainnya

Salah satunya menggelar permainan kaulinan barudak serta memperkenalkan Aksara Sunda “Ka Ga Nga” kepada seluruh siswa melalui permainan.

Selain itu juga dilaksanakan pengenalan tatakrama dan undak unsuk Bahasa Sunda kepada anak-anak secara klasikal di aula
SDN Cipanengah Kota Sukabumi.

Menurutnya, mengkampanyekan pentingnya melestarikan Bahasa Ibu atau bahasa daerah.

“Untuk peringati Poe Basa Indung Internasional di SDN Cipanengah dimulai dengan menggunakan seragam khas Sunda yaitu kebaya dan pangsi, para siswa juga membawa makanan tradisional Sunda untuk kita makan bersama-sama di sekolah,” terang Kepala SDN Cipanengah Lilis Wulansari.

Bahasa Ibu merupakan bahasa pertama yang dipelajari manusia sejak lahir secara alamiah dan menjadi dasar pembelajaran mereka dalam hal komunikasi. Untuk itu, di momen ini, Lilis menilai bahwa hal itu sangat penting untuk diikuti oleh para siswa.

“Target dari perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional untuk mengkampanyekan pentingnya melestarikan bahasa ibu atau bahasa daerah,” imbuhnya.

Untuk memeriahkan acara, para siswa diajak bermain game tentang aksara sunda dimana para siswa minimal hari ini mengenal makanan tradisional yang dibawanya dan dibawa teman-temannya. ***

.
” Alhamdulillah anak-anak tampak antusias mengikuti kegiatan sampai selesai lantaran selain itu anak anak lebih mengenal, bertambah wawasannya tentang Bahasa Ibu mereka, sehingga lahir rasa cinta dan bangga mereka akan bahasa ibu mereka, dalam hal ini bahasa ibu mereka yaitu Bahasa Sunda,” pungkasnya. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *