PGRI Kotsi Desak Bentuk KPGI

SUKABUMI-– Maraknya kasus kekerasan yang dialami para guru, baik oleh peserta didik maupun orangtua murid disikapi serius Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Sukabumi. Organisasi yang dinahkodai Dudung Nurullah Koswara ini mendesak pemerintah untuk merealisasi perlindungan profesi guru dengan membentuk Komisi Perlindungan Guru Indonesia (KPGI). Sehingga dengan terbentuknya komisi tersebut bisa memberikan kepastian perlindungan hukum kepada guru.

“Menurut saya, meski dalam UUGD No 14 Tahun 2005 sudah tertulis tentang perlindungan hukum guru dari pemerintah, pemerintah daerah dan organisasi profesi, tetapi hal itu belum dapat berjalan dengan baik. Diperlukan komisi khusus dalam perlindungan profesi guru. Mengingat akhir-akhir ini gejala kekerasan orangtua dan bahkan anak didik pada gurunya mulai menggejala,” ujar Dudung kepada Radar Sukabumi, kamis (15/3).

Bagi Dudung perlindungan hukum terhadap guru merupakan sebuah keniscayaan. Jangan ada lagi guru terbunuh gara-gara kekerasan yang dilakukan pihak eksternal pada para guru. “Saya berharap dengan adanya KPGI akan lebih memberikan jaminan perlindungan pada para guru dalam keselamatan kerja. Seperti halnya KPAI cukup kontributif terhadap perlindungan anak-anak Indonesia,” aku dia.

Dudung menegaskan, regulasi dan aturan harus adil dan berimbang. Bila kebutuhan perlindungan anak ada Undang-undang No 35 Tahun 2014 dan KPAI, maka dalam perlindungan profesi guru pun harus ada Komisi Perlindungan Guru Indonesia. “Ini baru adil dan akan memberikan keseimbangan perlindungan hukum bagi para guru,” tambahnya.

Menurut Dudung guru dan anak didik adalah dua warga kehormatan negara yang harus mendapatkan perlindungan. Anak adalah masa depan bangsa dan negara, sementara guru adalah orang dewasa yang akan menghantarkan dan melayani anak menuju masa depan terbaiknya. Bila kedua warga negara ini mendapatkan perlindungan yang adil dan baik, maka harapan perbaikan bangsa melalui pendidikan akan lebih baik. “Sekolah ramah anak dan sekolah ramah guru harus tercipta di negeri ini. Jangan sampai sekolah banyak yang disatroni oknum preman, LSM, Ormas dan wartawan abal-abal,” tegas dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *