Pelajar SDN Dewi Sartika CBM Sukabumi Olah Sampah Jadi Rupiah

SDN Dewi Sartika CBM Kota Sukabumi
Wali Kelas VI A SDN DSCBM Kota Sukabumi, Rika Opsari bersama para muridnya usai mengumpulkan sampah botol plastik di sekolah.

SUKABUMI – Sampah botol plastik sekali pakai masih menjadi permasalahan yang harus ditangani bersama. Nyatanya botol plastik sekali pakai masih menjadi sampah terbanyak dan sulit untuk diurai.

Namun meski begitu, di sisi lain sampah plastik juga dapat bernilai rupiah. Seperti salah satunya yang dilakukan oleh para pelajar di SDN Dewi Sartika Cipta Bina Mandiri (DSCBM) Kota Sukabumi menginisiasi sebuah program untuk mengajak masyarakat memilah dan mengumpulkan sampah botol plastik untuk menjaga lingkungan sekitar.

Bacaan Lainnya

erkolaborasi dengan Pointtrash para siswa kelas VI SDN Dewi Sartika mengumpulkan botol plastik sekali pakai, untuk ditukar dengan rupiah. Diketahui Pointtrash sendiri merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam pengelolaan sampah atau bisa disebut rongsokan milenial yang berbasis digital.

“Kegiatan pengumpulan botol sampah plastik sekali pakai ini sebenarnya sudah dilakukan sejak Agustus 2023, awalnya itu karena merasa prihatin banyaknya sampah terutama botol plastik sekali pakai di lingkungan sekolah yang menumpuk di tempat sampah, dari situ saya mulai berfikir untuk membuat bank sampah khususnya untuk botol plastik ini dan kebetulan untuk Pointtrash ini dikenalkan juga oleh salah satu orang tua murid, akhirnya saya mengajak para siswa agar botol minum dikumpulkan ke bank sampah yang nantinya akan diambil Pointtrash sendiri ke sekolah,” ujar Wali Kelas VI A SDN DSCBM, Rika Opsari kepada Radar Sukabumi, baru-baru ini.

Hasil dari menjual sampah botol plastik tersebut uangnya digunakan untuk kebutuhan kelas. Seperti untuk membeli pengharum ruangan serta kebutuhan sarana dan prasarana di kelas.

“Hasil tabungan dari sampah plastik diaplikasi perusahaan Pointtrash berbentuk uang digital. Makanya untuk membeli kebutuhan kita beli secara online tetapi itu juga bisa dicairkan ke dalam bentuk rupiah,” terangnya.

Kegiatan tersebut disambut baik oleh para siswa. Mereka sangat antusias, bahkan para siswa juga mengumpulkan botol-botol plastik di setiap kelas dan ditukar dengan permen. Ia berharap, pemilahan sampah bukan hanya dilakukan oleh kelas VI A, akan tetapi bisa ditiru oleh kelas lainnya, bahkan program memilah sampah akan di lombakan dalam lomba vidio praktik baik kemitraan di ajang semarak karya BBGP di Jawa Barat.

Tidak hanya dikumpulkan, Rika juga mengajarkan para siswanya itu mengolah sampah plastik menjadi barang-barang berguna seperti berbentuk kerajinan.

Sementara itu, salah satu siswa Daffa Difullah Ramadhan mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. Bahkan setiap istirahat jam sekolah Daffa bersama teman-temannya berkeliling kelas untuk menukar botol minuman dengan permen.

“Untuk satu botol minuman itu kita tukar dengan permen bisanya kita muter ke setiap kelas-kelas bahkan ke guru-guru juga,” ucapnya.

Tidak hanya di sekolah kebiasaan baik ini juga dilakukan Daffa di rumah dengan mulai memilah sampah dan didukung oleh kedua orang tuanya. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *