Mudahkan Penyandang Tunadaksa, Bryan Raih Penghargaan

SURABAYA – Dianggap memudahkan penyandang tunadaksa, mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Bryan Marojahan Hutauruk menerima penghargaan karya inovasi prodifabel dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkum HAM, baru-baru ini. Penghargaan tersebut diserahkan pada momen wisuda ke-43 UM Surabaya di Dyandra Convention Center.

Temuan Bryan tersebut berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu di rumah. Konsepnya, alat itu mengandalkan suara. Bryan menjelaskan, alat tersebut berbasis bluetooth dan microcontroller.

Bacaan Lainnya

“Penyandang tunadaksa cukup menyebut perintah yang detail ke smartphone,” katanya. Perintah tersebut lantas diproses smartphone yang sudah dilengkapi software dan perangkat tertentu.

Setelah itu, sinyal untuk perintah tersebut tersambung melalui bluetooth ke lampu yang dimaksud. Seketika lampu tersebut mati atau hidup sesuai dengan perintah yang diucapkan.

“Cara itu sangat memudahkan penyandang tunadaksa dalam mengoperasikan lampu,” ucapnya. Alat tersebut bisa dioperasikan dari jarak jauh, tapi maksimal hanya 27 meter.

Selain temuan Bryan, ada tiga karya lagi yang menerima penghargaan. Salah satunya, flash card anak retardasi mental. Dua lainnya adalah flash card dan metode think-pair-share untuk penyandang tunagrahita.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *