Mahasiswi Kedokteran RI Tiga Besar Asia

“Untuk kasusnya yang kami paparkan adalah upaya rehabilitasi satu mulut dengan kondisi kerusakan gigi yang belum begitu parah masih dibenahi.

Jadi, ‘smile design’ itu seperti mengubah bentuk geligi, tetapi dengan perhitungan tersendiri. Tahapannya, kita membuat foto klinis dulu, lalu menjelaskan ke pasien,” kata Pia.

Dari situ, lanjut Pia, pasien kemudian diminta mengisi kuesioner dari aplikasi perencana digital ‘Visagismile’ untuk membuat preferensi akhir bentuk gigi. Proses berikutnya adalah pembuatan geligi baru dengan sentuhan seni.

“Di situ ada ‘art’ (seni) karena tak semuanya pake alat cetak,” kata Pia.

Jadi, tambah Pia, prosesnya tak sesederhana itu. Ada banyak tahapan yang harus dilalui misalnya harus melakukan foto klinis gigi dan mengerjakan banyak hal.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *