Lima Universitas Bergabung

JAKARTA – Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti (Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi) Muhammad Dimyati mendorong perguruan tinggi melakukan kolaborasi dengan kampus asing dalam melakukan riset. Revolusi industri 4.0 merupakan era riset konsorsium.

“Kalau bicara riset, sudah enggak zamannya lagi sendiri-sendiri. Apalagi dengan adanya pendidikan jarak jauh (PJJ) semuanya bisa terhubung lewat teknologi,” kata Dimyati saat membuka Provisional Program Five Open Universities (OU5) President and Research Meeting Universitas Terbuka (UT) Indonesia.

Bacaan Lainnya

Dalam pertemuan tersebut, dihadiri lima delegasi dari UT Malaysia, Vietnam, Kamboja, Indonesia dan Filipina. Lima UT dari lima negara ini sudah berkolaborasi 10 tahun dalam bidang riset.

Pertemuan lima universitas ini menurut Dimyati, menunjukkan tidak ada lagi terminologi bersaing tetapi harus bersanding jika ingin maju. Bukan sekadar bersanding tapi harus bisa memanfaatkan keunggulan masing-masing member.

“Bayangkan kalau lima anggota ini bisa exchange dalam berbagai hal termasuk program. Mahasiswa Indonesia yang kuliah di UT bisa exchange dengan programnya.

Dengan kredit poinnya itu akan bisa terjadi kerja sama menguntungkan di antara negara-negara Asia dan itu akan meningkatkan grade dari perguruan tinggi,” tuturnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *