RADARSUKABUMI.com – JAKARTA – Pemerintah berencana mengalokasikan dana abadi kebudayaan mulai tahun depan. Dengan adanya alokasi tersebut, para seniman dan budayawan di seluruh tanah air, diharapkan tidak kebingungan dalam membuat event ataupun kegiatan budaya lainnya.
Keputusan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pertemuannya dengan utusan budayawan dan seniman di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin (12/11). “Untuk membantu pemantasan, latihan tari, untuk membantu puisi, untuk membantu musik yang gak laku-laku itu lho,” kata salah seorang seniman Goenawan Mohamad.
Pria yang akrab disapa GM itu menuturkan, keputusan tersebut merupakan kelanjutan dari hasil Kongres Kebudayaan Nasional yang digelar akhir pekan kemarin. Rencananya, dana yang dialokasikan sebesar Rp. 5 triliun untuk lima tahun ke depan.
GM sendiri sangat mengapresiasi kebijakan tersebebut. Mengingat keberadaan dana kebudayaan ini sangat dibutuhkan dalam menjaga eksistensi kebudayaan. Dalam praktiknya selama ini, budayawan dan seniman kerap kesulitan penganggaran dalam membuat event. “Putu Wijaya bertahun-tahun kalau dia mentas dapat dari mana dia? Dia mentas minta sini, minta sini,” imbuhnya.
Dengan adanya alokasi dana kebudayaan, diharapkan cara itu tidak lagi terjadi. Sehingga diharapkan seniman bisa fokus meningkatkan kualitasnya. Terkait proporsionalitas besaran yang dialokasikan, GM belum bisa menjawab. Pasalnya, besaran dana tersebut belum dipraktikkan. Jika sudah dilaksanakan, dia menilai baru bisa dihitung kebutuhannya.
S
ementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan, dana kebudayaan sebetulnya sudah ada. Hanya saja, dari sisi prosedur dan persyaratannya sangat sulit.
