Namun Agung menghiraukan orangtuanya dan memilih kabur bersama Silvi ke Semarang. Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, Agung menjadi pengumpul barang bekas. “Saya di Semarang jadi tukang rongsokan,” kata dia.
Agung lantas menceritakan detik-detik ia menghabisinya nyawa pacarnya sendiri. “Siang hari, jam 10, setengah 11,” kata Agung.
Saat itu, ia menghabisi nyawa perempuan yang tengah mengandung darah dagingnya itu dengan cara mencekik lehernya. “Mulutnya dibekap, betul?” tanya Kapolrestabes yang dijawab anggukkan oleh Agung.
“Kepalanya dibenturrkan” tanya Irwan yang kembali dijawab anggukan. “Perutnya diinjak-injak?” cecar Irwan yang juga mendapat anggukan dari Agung.