Sadis, Imam Masykur Dicambuk Oknum TNI hingga Kulit Mengelupas, Mayat Ditemukan di Karawang

Praka RM (kiri) diduga melakukan penganiayaan terhadap Imam Masykur-Facebook-
Praka RM (kiri) diduga melakukan penganiayaan terhadap Imam Masykur-Facebook-

JAKARTA – Viral, Imam Masykur dianiaya dengan cara dicambuk berkali-kali tanpa ampun, hingga kulit punggungnya terluka berdarah. Video tersebut viral di sosial media bersamaan dengan keterangan bahwa pria yang dicambuk itu telah meregang nyawa. Mayatnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Karawang.

Belakangan diketahui, pria yang disika bernama Imam Masykur berusia 25 tahun asal, Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Bireun, Aceh. Dalam narasi yang beredar Imam Masykur diculik dan disiksa oleh seorang anggota TNI berinisial RM berpangkat Praka.

Bacaan Lainnya

Video penyiksaan yang beredar menunjukkan diduga Imam Masykur berteriak di bagian bawah jok mobil belakang. Kaosnya berwarna merah tidak dikenakan,diikatkan di leher. Rambutnya ditarik sambil punggungnya terus dicambuk hingga terluka dan kulitnya mengelupas. Ia berteriak ‘Allahuakbar.. Laa ila ha il Allah,” .

Yang terlihat hanya tangan pelaku penganiayaan, di sebelah pelaku terlihat seorang lainnya. Bagian depan tampak sopir tetap melaju di belakang setir.

Dalam keadaan kulitnya mengelupas dan mengeluarkan darah, masih di dalam mobil, dengan suara menahan sakit, Imam Masykur berbicara cepat di telepon meminta adiknya untuk menyuruh ibu mengirimkan uang.

Adapun video yang beredar adalah milik keluarga Imam Masykur yang dikirimkan oleh pelaku penganiayaan. Menurut informasi dari berbagai sumber, Imam Masykur sebelumnya diculik di Toko Kosmetik di Jakarta pada Sabtu malam 12 Agustus 2023. Inipun dibenarkan sang ibu, ibu Imam Masykur bernama Fauziah mengatakan, sejak putranya diculik, pelaku penganiayaan terus-terusan menghubunginya melalui telepon selular.

Fauziah lantas meminta penculik untuk bersabar dan memberinya sedikit waktu. Fauziah juga memohon agar anaknya tidak disiksa. “Saat pembicaraan tersebut, mereka memperdengarkan jeritan anak saya yang sedang disiksa,” lirihnya.

“Saya minta jangan menyiksa anak saya dan uangnya sedang saya usahakan,” kata Fauziah, mengutip video keterangan yang beredar.

Fauziah lantas meminta bantuan teman, kerabat di Jakarta untuk mencari Imam Masykur. Namun tidak menemukan titik terang. Fauziah lalu meminta bantuan Polda Metro Jaya. Pada pencarian hari ke-13 bersama Polda Metro Jaya, Imam Masykur ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Mayatnya dibuang di daerah Karawang dalam kondisi mengenaskan.

Adapun tiga tersangka penculikan telah diamankan pihak berwajib. Danpaspampres Mayjen Rafael Granada Baay membenarkan ada anggotanya yang tengah diselidiki Pomdam Jaya.

Praka RM diperiksa Pomdam Jaya lantaran diduga terlibat kasus penculikan dan penganiayaan yang menewaskan pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) di Jakarta.

“Saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan,” kata Rafael, Minggu 27 Agustus 2023.

Atas kasus ini, Rafael menyebut anggotanya yakni Praka RM selaku terduga pelaku telah ditahan Pomdam Jaya. Demi proses penyelidikan lebih lanjut tewasnya Imam pada Sabtu (18/8) lalu.

“Terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan,” katanya.

Rafael pun memastikan tidak akan melindungi Anggota kesatuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres tersebut apabila memang benar terlibat dalam kasus tindak pidana ini.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Yth Sdr Andi Salam, maaf komen sy melenceng dari berita yg ditayangkan,,,sy hanya mau kasi imfo kalo hari ini 28-82023..kami dari GROUP “Gerakan Cepat Tol BOCIMI”akan mendatangi kantor BPN untuk mempertanyakan GANTI UNTUNG lahan dan Bangunan kami yg blm dibayar hingga saat ini…sudah bertahun2 blm ad kejelasan terutama SEKSI 4..kami mengundang saudara untul hadir memberitakan kunjungan kami hari ini ke BPN. Waktunya jam 8 pagi