Penutupan Semburan Minyak Molor

TERCEMAR: Warga melintas di jalan yang terkena dampak bocornya minyak Pertamina di Desa Pisangan, Cibuaya, Kab. Karawang, Selasa (23/7). (Imam Husein/Jawa Pos)

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – PT Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) terus melakukan pengeboran sumur baru, yakni relief well (RW) YYA-1RW, untuk menutup semburan sumur YYA-1 yang telah terjadi sejak Jumat (12/7) lalu. Hingga saat ini, pengeboran sumur YYA-1RW mencapai kedalaman sekitar 1.464 meter dari target 2.765 meter (sekitar 9.000 kaki).

Pengeboran dilakukan pada diameter 17-1/2 atau secara miring. Pengeboran YYA-1RW merupakan upaya perseroan untuk menghentikan gelembung gas di sumur YYA-1 diawali survei penentuan titik sumur dan penempatan menara bor (rig).

Bacaan Lainnya

“PHE ONWJ melakukan upaya pengendalian dan mematikan sumur YYA-1 dengan melakukan pengeboran sumur relief well,” kata VP Relations Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya kepada awak media, Minggu (11/8).
Adapun pengeboran mulai dilakukan pada 1 Agustus 2019 dengan menggunakan rig Soehanah yang berdiri sekitar 1 kilometer (Km) dari anjungan YY, lokasi sumur YYA-1. Setelah sumur baru YYA-1RW mencapai titik kedalaman sumur YYA-1 yang ditentukan, maka akan dipompakan lumpur berat dari sumur baru untuk mematikan sumur YYA-1.

Sebagaimana diketahui, PHE ONWJ memakai perusahaan well control kelas dunia untuk mematikan sumur YYA-1 itu yakni Boots & Coots. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu berpengalaman dan telah terbukti menghentikan insiden serupa sumur YYA-1, namun dengan skala jauh lebih besar, di Teluk Meksiko. “Pengeboran relief well ini, diharapkan dapat menutup sumur YYA-1, sehingga dapat menghentikan tumpahan minyak,” tandanya.

Pada Minggu (11/8), PHE ONWJ juga telah menempatkan lima posko medis di Cemara Jaya, Sungai Buntu, Sedari, Tambak Sari, Muara Beting. Posko tersebut didukung lima orang dokter, 35 tenaga medis, dan diperkuat dengan lima unit ambulance yang dilengkapi dengan peralatan medis dan obat-obatan.

Ambulance tersebut siaga di Cemara Jaya, Sungai Buntu, Sedari, Tambak Sari, dan Muara Beting. Sedangkan di Kepulauan Seribu, PHE ONWJ menempatkan satu tim medis yang terdiri dari satu orang dokter dibantu dua tenaga medis dan perahu ambulance bekerjasama dengan puskesmas Pulau Tidung dan Pulau Lancang.
Posko kesehatan PHE ONWJ tersebut telah melakukan pengawasan kesehatan, pemeriksaan, dan pengobatan untuk sekitar 500 orang warga masyarakat (pemeriksaan harian per 10 Agustus 2019).

 

(man/jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *