JAKARTA — Jelang Pemilu 2024, Pakar hukum yang juga dikenal sebagai Guru besar hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Parahyangan, Asep Warlan menyoroti maraknya ujaran kebencian dan informasi bohong (hoaks) di linimasa media sosial. Karena hal itu berpotensi meningkatkan radikalisme di Indonesia.
Karena itu, Asep meminta Menkopolhukam Mahfud MD selaku koordinator pemerintah di bidang keamanan nasional untuk mengubah gaya pendekatakan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan ini.
“Situasi ini sangat disayangkan, karena Pak Mahfud harus kerja lebih keras dalam mengomandoi maraknya persoalan radikalisme. Karena pendekatannya tidak berubah,” kata Asep Warlan, Senin (17/1).
Apalagi, terang Asep, tingginya keberagaman yang dimiliki Indonesia juga menjadi titik rawan akan sulitnya mengendalikan gesekan konflik masyarakat di media sosial. “Harusnya Sudan ada tindakan yang edukatif dengan penjelasan dialog. Tapi ini kan sepertinya tidak ada,” ujarnya.
