Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi: MBKM Siap Promosikan Tiga Desa Wisata Mendunia

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Kabupaten Sukabumi Luki Mufti membuka kegiatan Program MBKM di bidang pemberdayaan pariwisata berbasis masyarakat di Kabupaten Sukabumi, Selasa (18/1).

SUKABUMI – Pesona potensi pariwisata Kabupaten Sukabumi telah terbukti memantik perhatian masyarakat di Indonesia. Ini terbukti dari program magang mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendibud Ristek) RI.

Diketahui ada puluhan mahasiswa dari sejumlah universitas se-Indonesia melaksanakan magang program MBKM di Kabupaten Sukabumi. Program yang dilaksanakan oleh Desa Wisata Nusantara Jawa Barat melibatkan tiga lokus desa wisata, yakni Desa Lahang yang berada di Kecamatan Kadudampit, Desa Cisande yang berada di Kecamatan Cicantayan dan Desa Waluran di Kecamatan Waluran.

“Para mahasiswa tersebut melakukan praktek magang di tiga lokus desa wisata tersebut. Fokusnya adalah pemberdayaan wisata berbasis masyarakat. Jadi diharapkan para mahasiswa yang kami sapa dengan ‘Kawan Jo’ ini dapat mengembangkan potensi wisata di desa-desa tersebut,” kata Ketua Dewisnu Jabar Agus Ramdhan kepada Radar Sukabumi, Selasa (18/1).

Salah satu rangkaian pelaksanaannya adalah pembekalan materi tentang Sukabumi dan media yang dilakukan di Kantor Sukabumi Facebook, Jalan Ciraden, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Luki Mufti.

Luki mengapresiasi kegiatan program MBKM dengan tema Tanggap Desa Wisata yang digagas oleh Kemendibud Ristek di Kabupaten Sukabumi.

“Alhamdulillah, saya sangat mengapresiasi kegiatan positif ini. Kegiatan ini akan memberikan bekal kepada para peserta, kepada mahasiswa ini untuk menambah wawasan tentang desa wisata. Mereka akan jadi agen perubahan, agen pelopor, untuk mengembangkan desa wisata di tempatnya masing-masing,” kata Luki kepada Radar Sukabumi.

Luki menyebutkan, Kabupaten Sukabumi memiliki lima desa wisata. Saat ini kelima desa tersebut sedang dalam tahap untuk dibuatkan peraturan daerah (perda).

“Dan sebenarnya ada lebih dari lima desa di Kabupaten Sukabumi yang memiliki potensi wisata. Semua desa wisata di Kabupaten Sukabumi punya keunikan dan ciri khas masing-masing. Di Desa Lahang, keunikannya ada pada pembuatan gula aren dan kehidupan masyarkat petani pembuat gula aren. Begitupun di Waluran dan di Cisande,” bebernya.

Menyoal konsep utama pemberdayaan pariwisata berbasis masyarakat, Luki mengatakan, para mahasiswa akan melakukan praktek langsung lewat interaksi dengan masyarakat di desa wisata setempat secara langsung. Selain itu, pendampingan dan panduan dari praktisi pariwisata yang telah ditunjuk akan menambah kaya ilmu tentang kepariwisataan yang bakal mereka dapatkan.

“Sehingga mereka memiliki pengetahuan yang komprehensi tentang desa wisata,” ujar Luki.

Namun hal lainnya yang juga menjadi fokus magang adalah menghadirkan konsep pariwisata yang sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Maka ini pun akan menjadi tantangan khusus bagi mahasiswa magang.

“Ya, kita masih bergelut dengan pandemi Covid-19. Tentunya kita harus mempersiapkan diri membangun pariwisata new normal, pariwisata yang mengadopsi protokol kesehatan. Seperti tagline kita saat ini, ‘Teu Vaksin, Teu Ulin’,” ungkap Luki.

Luki berharap, dengan praktek magang di tiga lokus desa wisata tersebut, para mahasiswa dapat menjadi agen promosi pariwisata Kabupaten Sukabumi di daerah masing-masing. Selain itu, dengan salah satu kegiatan yakni pengembangan homestay di masing-masing lokus, Luki juga berharap menjadi rintisan yang nantinya dilanjutkan oleh masyarakat setempat sehingga menghadirkan perputaran ekonomi.

“Dan saya juga berharap mereka bisa menjadi agen promosi untuk potensi pariwisata di Kabupaten Sukabumi. Kita tahu sekarang zamannya industri 4.0, industri yang terhubungn dengan teknologi. Mereka adalah generasi milenial yang sangat paham dengan teknologi. sehingga diharapkan mereka bisa membantu promosi pariwisata dengan kecerdasan dan kecanggihan teknologi tersebut dari skala nasional bahkan internasional,” harap Luki. (izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *