Rereongan Cegah Stunting di Kota Sukabumi, 50 Balita Diperiksa

RSUD Al-Mulk
Sejumlah peserta saat mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di RSUD Al-Mulk di Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Kamis (10/11).

LEMBURSITU – Sebanyak 50 balita mendapatkan pemeriksaan di Klinik Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Mulk di Kecamatan Lembursitu. Kegiatan ini, diselenggarakan hasil berkolaborasi antara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi dan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3).

Direktur RSUD Al-Mulk dr Munifah Budi Isnaini mengatakan, pemeriksaan balita dan penyuluhan stunting ini dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 dengan mengusung tema ‘Rereongan Cegah Stunting’.

Bacaan Lainnya

“Dalam kegiatan ini, ada sekitar 50 balita yang dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan gizi sekaligus mendapatkan penyuluhan dari kami tentang penyakit dan tentang gizi,” kata Munifah kepada Radar Sukabumi, Kamis (10/11).

Lanjut Munifah, kegiatan tersebut awalnya diinisiasi DKP3 yang dapat bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) tentang tanaman pangan dan hortikultura.

“Nah, dalam kesempatan ini juga bantuan tersebut dibagikan kepada masyarakat dalam rangka ikut membantu pencegahan stunting,” ujarnya.

Munifah menerangkan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya menekan kasus stunting di Kota Sukabumi. Adapun, beberapa kegiatan dalam acara ini diantaranya, talkshow kesehatan, klinik gizi, penyerahan hasil produk hortikultura dan bazar hasil bumi. “Intinya kegiatan ini sebagai upaya pemerintah dalam menekan angka stunting,” ucapnya.

Selain itu, sambung Munifah, DKP3 juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya makanan pangan sayuran dan buah-buahan untuk mencegah terjadinya stunting.

“Sebenarnya kalau rumah sakit itu diposisikan sebagai penerima rujukan dari puskesmas. Ketika di puskesmas ditemukan bayi stunting maka dokter di rumah sakit ikut membantu bagaimana penanganan stunting itu.

Makanya di dalam ada pemeriksaan yang dilakukan dokter anak untuk mengintervensi dan juga memantau perkembangan dari anak yang stunting,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *