Polres Sukabumi Kota Lidik Kasus Dugaan Pengeroyokan Siswa SD Hingga Tewas

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Yanto Sudiarto
Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Yanto Sudiarto

SUKABUMI – Kasus dugaan pengeroyokan yang menewaskan seorang siswa kelas II SD di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, telah menyita perhatian semua kalangan.

Kali ini, Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota, turun gunung untuk menangani kasus meninggalnya MHD (9) yang diduga di keroyok oleh kakak kelasnya saat sekolah.

Bacaan Lainnya

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Yanto Sudiarto mengatakan, setelah mengetahui kejadian tersebut, Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota langsung melakukan pengecekan dan mendatangi pihak keluarga korban. Setelah itu, langsung melakukan penyelidikan lebih dalam. Ini sengaja dilakukan agar terdapat titik terang terkait penyebab kematian korban.

BACA JUGA: Bocah Kelas 3 SD di Sukaraja Sukabumi Tewas Dikeroyok Kakak Kelasnya

“Saat ini, kasusnya sedang dalam proses penyelidikan untuk mengungkap fakta-fakta penyebab meninggalnya MHD itu,” kata Yanto kepada Radar Sukabumi pada Minggu (21/05).

Ketika disinggung mengenai kronologis, MHD yang diduga dikeroyok oleh kakak kelasnya saat di sekolah, Yanto mengaku belum bisa menjawab secara jelas. Sebab, perkaranya masih dalam proses penyelidikan.

“Kami belum bisa memberikan keterangan secara jelas yah, soal kronologisnya. Makanya, untuk mengetahui penyebabnya, kami sedang melakukan
pemeriksaan saksi-saksi. Nah, saat ini baru kita periksa tiga saksi dan itu semua dari pihak keluarga korban,” paparnya.

Setelah melakukan pemeriksaan saksi dari pihak keluarga korban, sambung Yanto, maka melanjutkan akan dilakukan pemeriksaan kembali pada pihak sekolah dan pihak terkait lainnya. “Ini akan kami lakukan. Karena, berdasarkan pemeriksaan sementara dari pihak keluarga korban, bahwa MHD ini diduga dikeroyok saat berada di sekolah,” imbuhnya.

Untuk memastikan kematian korban, Polres Sukabumi Kota telah menyarankan kepada pihak keluarga korban untuk melakukan autopsi kepada jasad korban. Namun, pihak keluarga menolaknya dan hingga akhirnya pihak keluarga membuatkan surat penolakan autopsi.

Sementara ketika ditanya mengenai luka-luka yang didapat pada jasad korban, tepatnya saat orangtua korban yang membawa MHD ke rumah sakit sebelum meninggal dunia ia, menjawab bahwa Polres Sukabumi Kota sudah melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit. Bukan hanya itu, ia juga mengaku sudah mengirimkan surat untuk permohonan hasil visum at revertum. Namun, hasilnya hingga saat masih belum keluar.

“Sampai saat ini pihak rumah sakit belum bisa memberikan informasi tersebut dan nanti akan disampaikan melalui surat. Mohon doanya saja yah, semoga kasus ini cepat terungkap penyebab kematian korban,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait